Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 04 dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) Angkatan XLVII mengadakan Sosialisasi sekaligus praktik pembuatan Silase Rumput Gajah serta Fermentasi Jerami di Padukuhan Dlingo 1, Dusun Dlingo, Kab. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sosialisasi ini dilaksanakan pada Minggu (03/08/2025) Program ini ditujukan sebagai kontribusi sosial yang difokuskan kepada pemilik ternak di wilayah setempat. Kegiatan ini diawali dengan penyampaian materi yang disampaikan langsung oleh Maulana Iskhaq Munarto, salah satu anggota KKN Kelompok 04 yang berasal dari Program Studi Peternakan, Fakultas Agroindustri.
Setelah pemaparan materi selesai, peserta sosialisasi diarahkan untuk menyaksikan sekaligus mengikuti praktik langsung pembuatan silase rumput gajah dan fermentasi jerami. Praktik pertama yang dilakukan adalah pembuatan fermentasi jerami. Jerami yang telah dicacah sebanyak 20 kg dicampurkan dengan 3 kg dedak. Selanjutnya, ditambahkan larutan EM4 sebanyak 1 tutup botol yang telah dilarutkan dalam 1 liter air, serta molasses sebanyak 2 tutup botol yang juga dicampur dengan 1 liter air. Setelah praktik fermentasi jerami selesai, kegiatan dilanjutkan dengan pembuatan silase dari rumput gajah. Sebanyak 25 kg rumput gajah yang telah dicacah dicampurkan menggunakan takaran bahan yang sama, yakni 3 kg dedak, 1 liter larutan EM4 sebanyak 1 tutup botol yang dilaurtkan dalam 1 liter air, dan 2 tutup botol molasses yang dicampur dengan 1 liter air.
Setelah seluruh bahan tercampur dengan merata, hasil dari masing-masing pembuatan baik silase rumput gajah maupun fermentasi jerami kemudian dimasukkan ke dalam tong berkapasitas 30 kg. Keduanya ditempatkan secara terpisah di wadah yang berbeda. Proses pengemasan dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan tidak ada udara yang masuk ke dalam tong, karena keberadaan oksigen dapat mengganggu proses fermentasi dan berisiko menyebabkan pembusukan. Proses fermentasi ini membutuhkan waktu selama 14 hari sebelum hasilnya dapat digunakan sebagai pakan ternak.
Setelah rangkaian praktik selesai dilakukan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi atau tanya jawab bersama peserta sosialisasi. Antusiasme peserta dalam mengajukan pertanyaan mencerminkan ketertarikan yang tinggi terhadap materi serta praktik yang telah diberikan. Salah satu peserta, Pak Seno, menyampaikan pertanyaan, “Daun apa saja yang bisa dipakai untuk pembuatan silase?” Menanggapi hal tersebut, pemateri menjelaskan bahwa daun yang dapat digunakan untuk membuat silase atau fermentasi adalah jenis daun yang umum diberikan sebagai pakan ternak, seperti daun gamal, daun singkong, dan beberapa jenis daun hijauan lainnya yang bernutrisi dan mudah difermentasi.
Dengan adanya sosialisasi ini diselenggarakan sebagai bentuk dukungan dan solusi bagi para pemilik ternak di Dusun Dlingo, agar mereka dapat memanfaatkan serta mempraktikkan secara langsung teknik pembuatan pakan silase dan fermentasi. Dengan keterampilan yang diperoleh melalui sosialisasi ini, para peternak diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pakan ternak secara mandiri, khususnya saat musim kemarau tiba, ketika ketersediaan pakan alami seperti rumput segar mulai menurun. Melalui teknik pembuatan silase, mereka dapat memanfaatkan bahan pakan yang melimpah di musim penghujan untuk diolah menjadi cadangan pakan yang dapat disimpan dan digunakan saat musim kering. Strategi ini tidak hanya menjamin ketersediaan pakan sepanjang tahun, tetapi juga berperan penting dalam menjaga kesejahteraan ternak dan mendukung peningkatan produktivitas peternakan di wilayah Dusun Dlingo secara berkelanjutan.
Penulis : Hesti Agustin
























