21 November 2025
Bengkulu – Rutan Kelas IIB Bengkulu kembali memfasilitasi Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) dalam menggelar kegiatan penyuluhan hukum bagi warga binaan pada Jumat (21/11). Kegiatan yang berlangsung di Masjid At-Taubah Rutan Bengkulu ini diikuti oleh sejumlah warga binaan, khususnya mereka yang masih dalam tahap proses peradilan.
Penyuluhan hukum ini mengangkat tema seputar pemahaman hak dan kewajiban tersangka serta terdakwa dalam proses hukum, termasuk mekanisme bantuan hukum yang dapat diakses secara sah. Antusiasme warga binaan tampak jelas dari banyaknya pertanyaan dan diskusi yang mengemuka sepanjang kegiatan berlangsung. Kehadiran LKBH UMB dinilai memberikan jawaban sekaligus pencerahan bagi warga binaan yang kerap menghadapi kendala administrasi maupun kurangnya pengetahuan mengenai proses hukum yang sedang dijalani.
Kepala Rutan Bengkulu, Yulian Fernando, dalam keterangnnya menyampaikan apresiasi tinggi atas sinergi LKBH UMB. Menurutnya, penyuluhan hukum merupakan program yang sangat dibutuhkan warga binaan, terutama bagi mereka yang belum memahami sepenuhnya tahapan peradilan. Yulian menegaskan bahwa Rutan tidak hanya menjadi tempat pembinaan secara fisik, tetapi juga tempat peningkatan kapasitas mental, sosial, dan keilmuan para warga binaan.
“Kami sangat mengapresiasi langkah LKBH UMB yang hadir membawa edukasi hukum langsung kepada warga binaan. Banyak dari mereka yang masih menjalani proses persidangan dan membutuhkan pemahaman yang utuh mengenai haknya. Penyuluhan seperti ini bukan hanya membantu warga binaan menyelesaikan masalah hukum, tapi juga menumbuhkan rasa kepercayaan diri dan kesadaran mereka terhadap proses yang sedang dijalani,” ujar Yulian.
Ia menambahkan bahwa masih banyak warga binaan yang belum mengetahui prosedur hukum secara benar, sehingga rentan mengalami kebingungan atau salah mengambil langkah. Dengan adanya penyuluhan seperti ini, ia berharap warga binaan dapat menjalani proses hukum secara lebih tenang dan terarah. Yulian menilai sinergi dengan lembaga pendidikan, termasuk UMB, merupakan bagian dari komitmen Rutan untuk memberikan pembinaan yang menyeluruh.
“Kami selalu terbuka untuk bekerja sama dengan pihak kampus, lembaga sosial, maupun organisasi kemasyarakatan yang ingin berkontribusi pada pembinaan warga binaan. Semakin banyak penyuluhan, pelatihan, dan kegiatan positif yang masuk, semakin besar pula perubahan yang bisa kita wujudkan di lingkungan Rutan,” pungkas Yulian.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Rutan Bengkulu berharap dapat terus menjadi ruang pembinaan yang memberikan dampak jangka panjang bagi para warga binaan. Pihak Rutan juga menyatakan kesiapan untuk memfasilitasi kegiatan serupa secara berkala demi meningkatkan kualitas pembinaan dan membekali para warga binaan dengan pengetahuan yang bermanfaat, terutama ketika kelak kembali ke masyarakat.




















