Contact Us
Kirim Tulisan
Tulisan Saya
Pelataran
Leaderboard Satu Rumah
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Kirim Tulisan
    • Login
    • Account
    • Logout
Pelataran
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Kirim Tulisan
    • Login
    • Account
    • Logout
No Result
View All Result
Pelataran
No Result
View All Result
Home Opini

Perang Bukan Hanya Tentang Senjata : Melawan Berita Hoaks Konflik Israel-Palestina

Misinformasi menjadi senjata yang ampuh dari pihak yang ingin mengontrol opini publik selama terjadinya perang

Minarni by Minarni
11 June 2025
in Opini
A A
0
Fight the Hoax
887
SHARES
1.3k
VIEWS

Berawal dari serangan Oktober 2023 hingga perang informasi

Perang yang terjadi di Gaza sejak Oktober 2023 bermula ketika Israel melakukan invasi pada 27 Oktober menjadi titik awal eskalasi besar dimana invasi tersebut menjadi respon Israel terhadap serangan Hamas serta penahanan sandera warga Israel di Gaza. Konflik ini tidak hanya melibatkan pertempuran senjata, namun juga melahirkan perang informasi. Tak lama setelah invasi dimulai, platform media sosial seperti seperti X (sebelumnya Twitter), Instagram, TikTok, dan YouTube dipenuhi oleh informasi yang berisi cerita, gambar dramatis, hingga video yang memperlihatkan situasi di Gaza. Para jurnalis, aktivis, pengguna media sosial, dan bahkan politisi terlibat dalam menyebarkan informasi yang dianggap sebagai “kebenaran” bagi mereka. Sayangnya, informasi yang disebarkan seringkali tidak akurat karena mengandung misinformasi, berita palsu, dan bahkan manipulasi visual berbasis Artificial Intelligence (AI) yang hanya diciptakan untuk mendapatkan konten viral.

Perang Informasi Bukanlah Hal Baru

Strategi penggunaan informasi sebagai sebagai alat untuk perang bukanlah hal yang baru dilakukan dalam konflik Israel-Palestina. Sebelumnya pada Desember 2008 hingga Januari 2009,  dalam serangan militer Israel ke Gaza dalam “Operation Cast Lead” juga terjadi perang informasi. Pihak Israel maupun Palestina saling membentuk narasi dan mengontrol arus informasi untuk mempengaruhi opini publik.
Mengutip Hiram Johnson, seorang senator AS di awal abad ke-20, “Ketika perang terjadi yang menjadi korban pertama adalah kebenaran.” Kutipan tersebut terasa lebih relevan dalam konteks konflik Israel-Palestina, dimana informasi palsu sering beredar di media sosial selama perang terjadi.

Demi Meraih Simpati dan Dukungan Internasional

Baca Juga

ketua PBNU

PBNU dan Santri Lirboyo Geram, Tayangan Trans7 Dinilai Melecehkan Marwah Pesantren, Trans7 Minta Maaf dan Akui Lalai

15 October 2025
M. Imam Muddin | Mahasiswa Ilmu Tasawuf & Psikoterapi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Peneliti hubungan antara spiritualitas Islam, psikologi, dan keseimbangan jiwa

“Dari Crypto ke Saham Halal: Cara Fikih dan Psikologi Menenangkan Cemas Finansial”

7 October 2025
soft living

Lelah Diburu Ambisi? Soft Living, Cara Gen Z Melawan Hustle Culture

6 August 2025
NEED JOB

Antara Gelar dan Realita: Dunia Kerja Butuh Apa Sih Sebenarnya?

5 August 2025

Berita palsu dalam perang informasi jelas untuk menjatuhkan pihak lawan demi meraih simpati publik serta dukungan internasional. Banyak sekali kelompok pendukung Israel yang menyebarkan berita hoaks dengan konten-konten yang berisi penghinaan terhadap masyarakat Palestina agar membenarkan agresi militer Israel. Akibatnya, masyarakat internasional termasuk Indonesia menjadi rentan untuk terpapar konten manipulatif. Berdasarkan Indeks Masyarakat Digital Indonesia, tingkat literasi digital masyarakat Indonesia sebesar 43,34% pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan bahwa literasi digital di Indonesia masih memprihatinkan dan bahkan masih berada di peringkat bawah di kawasan Asia Tenggara. Oleh karena itu, para pengguna media sosial harus mampu memerangi hoax yang banyak beredar di media sosial.

Banner Publikasi Press Release Gratis

Melawan Hoaks menjadi Tanggung Jawab Pengguna

Amnesty International menyarankan sejumlah langkah yang dapat dilakukan oleh masyarakat umum  untuk melawan penyebaran hoaks dalam konflik Israel-Palestina :

  1. Diversifikasi sumber informasi
    Dalam mencari sebuah informasi, jangan hanya mengandalkan satu sumber berita. Masyarakat harus selalu skeptis dan membandingkan informasi dari berbagai media, terutama yang telah terverifikasi dan kredibel.
  2. Evaluasi kredibilitas sumber
    Masyarakat harus memeriksa kredibilitas sumber dari informasi yang didapatkan, seperti nama penulis, organisasi, dan afiliasi yang jelas. Berita hoaks seringkali disebarkan oleh akun anonim atau situs yang tidak terpercaya.
  3. Hindari echo chambers
    Penerimaan informasi berbeda dari pendapat pribadi akan mencegah terjadinya bias informasi. Jangan hanya mencari informasi yang sesuai dengan pandangan pribadi tanpa membuka ruang untuk berpikir kritis.
  4. Tidak menyebarkan berita jika belum pasti kebenarannya
    Jika masih ragu dengan keakuratan dan kebenaran suatu informasi, jangan langsung disebarkan ke orang lain. Semakin banyak disebarkan, semakin besar pula potensi berita hoaks tersebut menjadi viral dan merugikan publik.
Share355Tweet222Share62Pin80SendShare
Leaderboard Puteri Anak dan Puteri Remaja Banten 2026
Previous Post

Mahasiswa BSI Melakukan Aksi Nyata Membantu Membersihkan Area Lingkungan di Posyandu Delima

Next Post

Penguatan Pembangunan Zona Integritas: Bapas Kelas II Nusakambangan Antusias Menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani

Minarni

Minarni

Related Posts

ketua PBNU

PBNU dan Santri Lirboyo Geram, Tayangan Trans7 Dinilai Melecehkan Marwah Pesantren, Trans7 Minta Maaf dan Akui Lalai

15 October 2025
M. Imam Muddin | Mahasiswa Ilmu Tasawuf & Psikoterapi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Peneliti hubungan antara spiritualitas Islam, psikologi, dan keseimbangan jiwa

“Dari Crypto ke Saham Halal: Cara Fikih dan Psikologi Menenangkan Cemas Finansial”

7 October 2025
soft living

Lelah Diburu Ambisi? Soft Living, Cara Gen Z Melawan Hustle Culture

6 August 2025
NEED JOB

Antara Gelar dan Realita: Dunia Kerja Butuh Apa Sih Sebenarnya?

5 August 2025
Next Post
Nusakambangan

Penguatan Pembangunan Zona Integritas: Bapas Kelas II Nusakambangan Antusias Menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani

WhatsApp Image 2025 06 11 at 07.52.04 d2fb0f55

Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Depok Buka Penerimaan Santri Baru Tahun Ajaran 2025/2026

IMG20250611111546 1

Kampung Pramuka Tabrik Desa Puteran Kecamatan Pagerageung Diresmikan

BEM & DPM UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH BULUKUMBA

BEM dan DPM Universitas Muhammadiyah Bulukumba Mati Suri

Screenshot 2025 0611 194525 1

Camping Perpisahan RABAYA: Rajut Kenangan di Wisata MBS Serang

Please login to join discussion
Rumah Prabu Half Page
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat dan Ketentuan
  • Disclaimer
  • Mengapa Tulisan Belum Ditayangkan?
  • Contact Us

© 2023 Pelataran - Pres Rilis dan Berita

No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Kirim Tulisan
    • Login
    • Account
    • Logout
  • Login
  • Sign Up

© 2023 Pelataran - Pres Rilis dan Berita