Contact Us
Kirim Tulisan
Tulisan Saya
Pelataran
Banner Publikasi Press Release Gratis
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Kirim Tulisan
    • Login
    • Account
    • Logout
Pelataran
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Kirim Tulisan
    • Login
    • Account
    • Logout
No Result
View All Result
Pelataran
No Result
View All Result
Home Opini

Pancasila sebagai Dasar Negara yang Menghadapi Tantangan Zaman

Pancasila sebagai Dasar Negara yang Menghadapi Tantangan Zaman

andri yana by andri yana
24 April 2025
in Opini
A A
0
F37A9D1D 689E 4456 8898 02BBCA7FE8F4
856
SHARES
1.2k
VIEWS

Baca Juga

M. Imam Muddin | Mahasiswa Ilmu Tasawuf & Psikoterapi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Peneliti hubungan antara spiritualitas Islam, psikologi, dan keseimbangan jiwa

“Dari Crypto ke Saham Halal: Cara Fikih dan Psikologi Menenangkan Cemas Finansial”

7 October 2025
soft living

Lelah Diburu Ambisi? Soft Living, Cara Gen Z Melawan Hustle Culture

6 August 2025
NEED JOB

Antara Gelar dan Realita: Dunia Kerja Butuh Apa Sih Sebenarnya?

5 August 2025
AI

AI: Sahabat Curhat Gen Z di Tengah Krisis Kesehatan Mental

5 August 2025
Kirim Berita Media Wanita

Pancasila sebagai Dasar Negara yang Menghadapi Tantangan Zaman

Pendahuluan

Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang telah menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara mulai ditetapkan pada 18 Agustus 1945. Berperan sebagai dasar negara, Pancasila bukan hanya simbol, tetapi juga landasan bagi kebijakan dan perilaku masyarakat Indonesia.

Bersamaan dengan perkembangan zaman, berbagai tantangan muncul yang menguji hubungan dan ketahanan Pancasila dalam kehidupan modern. Globalisasi, radikalisme, dan era digital membawa perubahan yang berpeluang mengikis nilai-nilai kebangsaan. Dengan demikian, penting untuk memahami bagaimana Pancasila tetap menjadi pedoman yang kuat dalam menghadapi perubahan zaman.

Pancasila dan Tantangan Globalisasi

Globalisasi mendorong berbagai kemajuan, dengan demikian juga menghadirkan tantangan seperti individualisme, materialisme, dan budaya konsumtif. Semangat gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia mulai terhapuskan oleh gaya hidup yang lebih mementingkan kepentingan pribadi.

Contoh :

Masyarakat di perkotaan condong lebih sibuk dengan urusan pribadi maka dari itu interaksi sosial dan kepedulian terhadap sesama berkurang. 

Pancasila dan Tantangan Radikalisme

Radikalisme dan intoleransi menjadi peringatan serius terhadap persatuan dan kesatuan bangsa. Paham-paham ekstrem yang bertolak belakang dengan Pancasila semakin menyebar melalui media sosial, lembaga pendidikan, dan organisasi tertentu.

Contoh :

Kasus terorisme yang terjadi di Indonesia, seperti bom bunuh diri di Surabaya tahun 2018, menunjukkan bagaimana paham radikalisme dapat mengintimidasi keamanan nasional. Para pelaku dipengaruhi oleh ideologi yang tidak sejalan dengan prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa dan Persatuan Indonesia.

Pemerintah telah membentuk Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk mencegah penyebaran ideologi radikal.

Di berbagai pesantren, sudah mulai dioptimalkan kurikulum Islam moderat yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, seperti yang diterapkan di Pesantren Tebuireng, Jombang.

Pancasila dalam Era Digital

Kemajuan teknologi membawa tantangan baru seperti hoaks, ujaran kebencian, dan informasi palsu yang dapat memecah belah persatuan bangsa. Kebebasan berpendapat yang tidak diimbangi dengan tanggung jawab dapat memperburuk situasi sosial dan politik.

Contoh :

Pada Pemilu 2019, penyebaran hoaks dan ujaran kebencian di media sosial meningkat pesat. Berita palsu yang memicu emosi SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan) menyebabkan perpecahan di masyarakat dan merusak sila ketiga, Persatuan Indonesia.

Kasus pencemaran nama baik dan bullying di media sosial semakin meningkat. Salah satu contohnya adalah kasus seorang remaja yang menjadi korban cyberbullying hingga mengalami depresi akibat ujaran kebencian di dunia maya.

Solusi:

Pemerintah telah menerapkan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) untuk menindak penyebaran hoaks dan ujaran kebencian.

Kesimpulan

Pancasila sebagai dasar negara mempunyai peran yang sangat penting dalam menghadapi tantangan zaman. Meski menghadapi berbagai tantangan, nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Demi menjaga Pancasila tetap kuat, diperlukan komitmen dari seluruh aspek bangsa. Pendidikan karakter, kebijakan pemerintah, dan kesadaran masyarakat harus terus diperkuat agar Pancasila

tidak hanya menjadi slogan, tetapi benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Daftar Pustaka

– Kaelan. (2017). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

–  Notonegoro. (2016). Pancasila Secara Ilmiah Populer. Jakarta: Bumi Aksara.

–  Soekarno. (1945). Pancasila Sebagai Dasar Negara. Pidato pada Sidang BPUPKI, 1 Juni 1945.

–  Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). (2021). Pancasila dan Tantangan Globalisasi. Jakarta: BPIP.

– Wahyudi, A. (2020). Radikalisme di Indonesia: Tantangan dan Solusi dalam Perspektif Pancasila. Jurnal Ilmu Sosial dan Politik, 24(3), 157-172.

–  Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO). (2022). Laporan Hoaks dan Disinformasi di Indonesia. Jakarta: Mafindo.

–  Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

– Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). (2021). Laporan Nasional tentang Radikalisme di Indonesia. Jakarta: BNPT.

Tags: Pancasila
Share342Tweet214Share60Pin77SendShare
Banner Publikasi Press Release Gratis
Previous Post

Siswa SMP Islamiyah Ciawi Lakukan Manasik Haji Setelah Sembelih Ayam

Next Post

KKG PAI Wilayah Pagerageung Gelar Pentas PAI 2025

andri yana

andri yana

Related Posts

M. Imam Muddin | Mahasiswa Ilmu Tasawuf & Psikoterapi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Peneliti hubungan antara spiritualitas Islam, psikologi, dan keseimbangan jiwa

“Dari Crypto ke Saham Halal: Cara Fikih dan Psikologi Menenangkan Cemas Finansial”

7 October 2025
soft living

Lelah Diburu Ambisi? Soft Living, Cara Gen Z Melawan Hustle Culture

6 August 2025
NEED JOB

Antara Gelar dan Realita: Dunia Kerja Butuh Apa Sih Sebenarnya?

5 August 2025
AI

AI: Sahabat Curhat Gen Z di Tengah Krisis Kesehatan Mental

5 August 2025
Next Post
IMG 20250424 083338

KKG PAI Wilayah Pagerageung Gelar Pentas PAI 2025

WhatsApp Image 2025 04 17 at 12.42.56

Persembahan Puisi dan Lagu dari Siswa di Wisuda Tahfiz MTsN 6 Bantul

WhatsApp Image 2025 04 17 at 12.48.55

Kelas IXE MTsN 6 Bantul Ikuti Wisuda Tahfidz Wujudkan Generasi Qurani Siap Melangkah ke Masa Depan

WhatsApp Image 2025 04 17 at 14.27.03

Tiga Wisudawan Tahfiz Terbaik Terima Penghargaan dalam Acara Wisuda Tahfiz MTsN 6 Bantul

WhatsApp Image 2025 04 17 at 14.56.26

Sie Konsumsi Panitia Wisuda Harlah ke-47 MTs N 6 Bantul Siapkan Sajian Istimewa untuk Tamu Undanga

Please login to join discussion
Rumah Prabu Half Page
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat dan Ketentuan
  • Disclaimer
  • Mengapa Tulisan Belum Ditayangkan?
  • Contact Us

© 2023 Pelataran - Pres Rilis dan Berita

No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Kirim Tulisan
    • Login
    • Account
    • Logout
  • Login
  • Sign Up

© 2023 Pelataran - Pres Rilis dan Berita