Ngrayudan, Ngawi — Dalam upaya menanamkan kepedulian lingkungan sejak dini, Kelompok 51 Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya menggelar kegiatan edukatif bertajuk Lomba Vertical Garden: Green Action, Amazing Creation yang berlangsung pada 8–11 Juli 2025 di SDN 1 Ngrayudan, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi.
Program ini merupakan bentuk kontribusi mahasiswa dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 13 tentang aksi terhadap perubahan iklim. Mengangkat konsep penghijauan dan daur ulang, kegiatan ini mengajak siswa kelas 4 dan 5 sekolah dasar untuk memanfaatkan limbah botol plastik bekas menjadi media tanam vertikal yang kreatif dan edukatif. Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan penuh dari panitia MMD tingkat Universitas yang difasilitasi oleh Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) Universitas Brawijaya melalui Pusat Layanan Kuliah Kerja Nyata.
Kegiatan dimulai dengan sesi edukasi mengenai pentingnya daur ulang, pemanfaatan sampah plastik, serta pengenalan konsep vertical garden. Materi disampaikan dengan visual interaktif dan permainan sederhana agar lebih mudah diterima siswa. Rina Oktaviani, mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi sekaligus penanggung jawab program, menjelaskan bahwa pendekatan edukasi yang menyenangkan diharapkan mampu menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan.
“Anak-anak belajar tidak hanya menanam, tapi juga memahami bahwa barang bekas bisa punya nilai guna tinggi,” jelas Rina.
Tidak hanya membuat taman dari botol bekas, siswa juga dikenalkan dengan teknologi barcode. Setiap instalasi diberi label QR code yang berisi informasi nama tanaman, manfaat, dan perawatan dasar, bahkan disampaikan dalam Bahasa Inggris sederhana oleh siswa dalam sesi presentasi.
Selama empat hari kegiatan, siswa diajak melalui tahapan:
- Hari 1 (8 Juli): Pembukaan, kuisioner pre-test, edukasi lingkungan dan teknis lomba.
- Hari 2 (9 Juli): Praktik dekorasi dan pengeringan botol bekas.
- Hari 3 (10 Juli): Pemasangan botol di tembok, pelatihan penggunaan barcode dan latihan presentasi.
- Hari 4 (11 Juli): Presentasi hasil taman vertikal dan pengumuman pemenang.
Sebanyak lebih dari 20 siswa berpartisipasi, dengan lebih dari 10 instalasi vertical garden tercipta dari total 30 botol plastik bekas yang didaur ulang. Kegiatan ini menjadi ajang kreativitas dan juga sarana penguatan karakter serta kepercayaan diri siswa melalui praktik public speaking.
Penilaian lomba dilakukan oleh Kelompok 51 MMD UB berdasarkan empat aspek utama, yaitu kreativitas, fungsionalitas, kerapian, dan nilai edukatif. Karya-karya siswa dinilai tidak hanya dari segi keindahan, tetapi juga kebermanfaatannya sebagai media tanam yang informatif dan ramah lingkungan.
“Semangat anak-anak luar biasa. Mereka antusias saat mengecat botol, menanam, hingga memperkenalkan tanamannya dengan percaya diri dalam Bahasa Inggris,” ungkap Luna Ananta Felia, salah satu panitia dan pemateri edukasi.
Program ini tidak hanya memperindah lingkungan sekolah yang semula minim ruang hijau, tetapi juga memberi pengalaman bermakna tentang daur ulang, tanggung jawab terhadap tanaman, dan literasi digital sederhana. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman siswa dalam hal lingkungan, daur ulang, serta keberanian mereka dalam berbicara di depan umum.
Kegiatan utama dilaksanakan di area tembok milik Karang Taruna yang terletak di dekat rumah bibit Desa Ngrayudan. Lokasi ini dipilih karena mendapatkan pencahayaan sinar matahari yang cukup dan selama ini belum dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, area tersebut diubah menjadi taman vertikal yang menarik secara visual, bersifat edukatif, dan ramah lingkungan.
Selain itu, kegiatan pelatihan dan sesi edukasi dilaksanakan di ruang kelas dan halaman sekolah. Ruang ini digunakan untuk penyampaian materi secara visual, praktik penanaman tanaman oleh siswa, serta presentasi hasil karya mereka. Pelaksanaan kegiatan berlangsung dengan tertib dan melibatkan partisipasi aktif dari para siswa, guru, serta warga sekitar.
Adapun proses perencanaan materi edukasi dan pembuatan barcode untuk identifikasi karya vertical garden telah dilakukan secara mandiri oleh tim pelaksana sebelum turun langsung ke lapangan. Seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Dosen pembimbing lapangan, Ibu Ir. Inggit Kresna Maharsih, S.T., M.Sc., menyatakan bahwa pendekatan seperti ini sangat penting dalam membentuk generasi muda yang sadar lingkungan sejak dini.
MMD Kelompok 51 berharap, taman vertikal yang telah dibuat dapat terus dirawat dan menjadi pemantik gerakan hijau lainnya di Desa Ngrayudan. Dengan kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya membangun taman, tetapi juga menanam nilai dan kesadaran ekologis pada generasi penerus bangsa.
#Universitas Brawijaya
#MMDUB25
#DRPMUB
#SDGs13
Penulis: Rina Oktaviani
CP Rina: 08970441600
Email: rinaoktavnii15@gmail.com


























