Pada hari Jum’at, 1 Agustus 2025, mahasiswa Program Studi Sejarah Peradaban Islam Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) mengadakan kunjungan edukatif ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Kegiatan berlangsung sejak pukul 09.00 hingga 11.30 WIB di gedung ANRI, Jakarta. Acara ini menghadirkan dua narasumber ahli, yaitu Bapak Anwar dan Bapak Azwar, yang memberikan materi serta pemaparan secara rinci terkait pengelolaan arsip dan pentingnya arsip dalam melestarikan sejarah bangsa.
Kunjungan ini menjadi bagian dari program pembelajaran lapangan mahasiswa dalam mengenal secara langsung sistem dokumentasi dan arsip nasional Indonesia, khususnya berkaitan dengan kajian sejarah dan peradaban Islam. Para mahasiswa mendapatkan kesempatan langka untuk melihat berbagai koleksi arsip bersejarah yang tersimpan rapi di ANRI, sekaligus berdiskusi intensif dengan para pemateri. Dalam sesi paparan, Pak Anwar memaparkan peran strategis ANRI dalam menjaga dan mengelola dokumen-dokumen bersejarah negara, termasuk bagaimana arsip menjadi sumber utama bagi para peneliti untuk mengkaji masa lalu dan menulis ulang sejarah secara faktual.
Sementara Pak Azwar menjelaskan secara teknis proses pengolahan arsip mulai dari seleksi, katalogisasi, hingga digitalisasi guna menjaga kemudahan akses dan keamanan arsip. Peserta kunjungan menunjukkan antusiasme tinggi dengan berbagai pertanyaan kritis seputar keterkaitan arsip dengan kajian sejarah peradaban Islam Indonesia. Salah satu mahasiswa menyatakan bahwa pengalaman ini sangat membuka wawasan dan memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya dokumentasi yang sistematis untuk menjaga warisan budaya dan sejarah.
Pimpinan Program Studi Sejarah Peradaban Islam UNUSIA bapak Fuadul Umam, yang turut mendampingi, berharap kegiatan seperti ini dapat memperkuat kualitas akademik mahasiswa dan menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya arsip sebagai sumber ilmu sejarah yang valid dan terpercaya. Kunjungan ke ANRI ini bukan hanya menambah pengetahuan teoritis, tetapi juga pengalaman praktis bagi mahasiswa untuk mengenal langsung bagaimana sejarah terdokumentasi di tingkat nasional. Acara ditutup tepat pada pukul 11.30 WIB dengan harapan semangat konservasi sejarah dan budaya terus dijaga oleh generasi muda Indonesia.
