Pendidikan dan teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat. keberadaan teknologi industri berkembang seiring dengan kehidupan manusia. Era society 5.0 lahir dari rangkaian perubahan sejak awal peradapannya. Era 5.0 lahir dari rangkaian perubahan sejak Masyarakat 1.0 hingga 4.0 pada masa society 1.0 (hunting society). Masyarakat pada masa ini menggunakan alat sederhana dalam berburu, seiring perkembangan pengetahuan membawa manusia memasuki society 2.0 (agricultural society) sekitar tahun 1870 ditandai dengan berubahnya pola hidup dari mengumpulalkan menjadi memproduksi dengan bercocok tanam serta mulai mengenal tulisan. pada tahun 1969 muncul society 3.0 (indutri society). yang ditandai dengan meningkatnya kebutuhan sandang dan pangan, yang meningkat, sehingga Masyarakat mulai membangun pabrik, pola kerjapun berubah dari tenaga manusia berubah menjadi tenaga mesin. Kemudian, pada tahun 2011 mulai berkembang society 4.0 (information society) ditandai dengan masifnya penggunaan teknologi informasi, jaringan computer mulai di manfaatkan, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) Yang dapat membantu, mempermudah dan mempercepat manusia memperoleh informasi.
Era society 5.0 hadir menjadi konsep kehidupan dengan tatanan baru bagi masyarakat, yang mampu menciptakan kehidupan lebih nyaman, seimbang dan berkelanjutan, konsep ini berpusat pada manusia (human centered) dan berbasis teknologi sebagai dasarnya (technology based). Tujuannya menciptakan keseimbangan antara bisnis, ekonomi dan lingkungan sosial. Tantangan era revolusi 4.0 seperti kurangnya interaksi, berkurangnya lapangan pekerjaan dan kuranya integrasi sosial menjadi alasan penting perlunya society 5.0. dengan demikian, Pendidikan di indonesia harus mampu, sejalan dengan konsep ini untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul.
Pendidikan menjadi peran penting dalam perkembangan society 5.0, terutama melalui pembekalan kecakapan hidup abad 21 atau dikenal dengan 4C yaitu (creativity, Critical Thinking, Communication, Collaboration). Seiring pesatnya perkembangan teknologi, Pendidikan di indonesia juga harus berkembang dan menyesuaikan kebutuhan Masyarakat modern. Pendidikan harus mampu membekali peserta didik agar adaptif, berkarakter kuat, dan mampu menjadi Solusi dalam menghadapi permasalahaan sosial yang kompleks.
Namun, hingga saat ini Pendidikan diindonesia masih menghadapi sejumlah kendala dalam megintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) kedalam pembelajaran. Integrasi TIK sebenarnya dapat membantu menjembatani kesenjangan antara daerah maju dan tertinggal, serta menciptakan pemerataan Pendidikan. Akan tetapi, beberapa faktor menghambat proses tersebut, seperti keterbatasan sumber daya, kurangnya perangkat teknologi, serta rendahnya pemanfaatan TIK oleh guru.
Salah satu kendala terbesar adalah keterbatasan infrastruktur. Beberapa sekolah dan perguruan tinggi memiliki perangkat TIK, tetapi tidak semua mampu membeli atau meningkatkan fasilitas teknologi yang lebih baik. Selain itu, biaya akses internet yang memadai masih menjadi kendala bagi banyak sekolah, terutama didaerah terpencil. Disisi lain, banyak guru belum memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam menggunakan TIK secara efektif dalam pembelajaran. Hal ini membuat pemanfaatan teknologi sering tidak optimal meskipun fasilitas tersedia.
Kendala lain Adalah masalah aksesbilitas dan kesesuaian konten pembelajaran. Meskipun banyak materi pendidikan tersedia di internet, tidak semuanya sesuai dengan kurikulum atau mudah digunakan oleh guru dan siswa. Untuk itu peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru dalam memanfaatkan TIK menjadi sangat penting. Pelatihan, lokakarya, serta dukungan pemerintah dan Lembaga Pendidikan diperlukan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengintegrasikan teknologi kedalam pembelajaran. Pemerintahan juga perlu meningkatkan Pembangunan infrastruktur dan penyediaan koneksi internet yang merata, Lembaga Pendidikan dapat memanfaatkan materi digital yang sesuai dengan kurikulum, sehingga pembelajaran berbasis teknologi dapat berjalan efektif. Integrasi TIK diharapkan mampu meningkatkan efektivitas dan efesiensi pembelajaran, serta mempersiapkan generasi muda mengahadapi tantangan era digital.
Dengan demikian, peningkatan kualitas Pendidikan diindonesia pada era society 5.0 memerlukan Upaya yang terkoordinasi dan berkelanjutan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, Lembaga pendidikan, guru, dan dunia industri. Transformasi Pendidikan bukan sekedar penggunaan teknologi, tetapi bagaimana teknologi mampu memperkuat karakter, kompetensi, dan daya saing peserta didik untuk menghadapi masa depan yang semakin kompleks.
Daftar Pustaka
Almirah Nur Sakiinah, A. F. (2022). Revolusi Pendidikan di Era Society 5.0;Pembelajaran, Tantangan, Peluang, Akses, Dan Keterampilan Teknologi. Jurnal Pendidikan Transformatif (Jupetra), 2963-3176. https://jupetra.org/index.php/jpt/article/view/508/230
Mochammad Daffa Faqiha Fawwaz Hanjowo, N. A.-F. (2023). Peran Pendidikan Indonesia di Era Society 5.0. Jurnal Ekonomi dan Teknik, 2808-6694. https://share.google/3lYCJ7s4tbqQvXtM9
Nur Fitri Amalia, M. V. (2023). Tantangan dan Upaya Pendidikan dalam Menghadapi Era Society 5.0. Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 1-13. https://e-jurnal.unisda.ac.id/index.php/jpiaud/article/view/4741/2597

























