Contact Us
Login
Logout
Pelataran
Leaderboard apa apa
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Kirim Tulisan
    • Login
    • Account
    • Logout
Pelataran
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Kirim Tulisan
    • Login
    • Account
    • Logout
No Result
View All Result
Pelataran
No Result
View All Result
Home Opini

Pancasila di Persimpangan Zaman: Tetap Jadi Akar Kehidupan atau Terlupakan?

Merawat Pancasila, Merawat Indonesia

Ratu Putri Rinjani by Ratu Putri Rinjani
17 May 2025
in Opini
A A
0
gambar 11zon
857
SHARES
1.2k
VIEWS

Memasuki 80 tahun Indonesia merdeka, 80 tahun pula Pancasila memegang peran utama sebagai dasar negara begitupun seterusnya. Kedudukan Pancasila yang istimewa sebagai “sumber dari segala sumber hukum” yang terbentuk di Indonesia, Pancasila tidak hanya sekadar lima dasar yang menjadi dasar atas segala peraturan tata pemerintahan. Indonesia, sebagai negara kesatuan yang terbentuk atas penyatuan ribuan keberagaman, semua komponen manusia, adat, dan alamnya dari Sabang sampai Merauke merupakan wujud nyata kedudukan Pancasila yang sebenarnya. Atas hasil peleburan buah pikir dari para pendiri bangsa, Pancasila terlahir sebagai dasar negara yang mendasari seluruh aspek kehidupan bangsa dan negara Indonesia tanpa memandang dari mana dia berasal. Pancasila berdiri kokoh sebagai pedoman bagi semua masyarakat Indonesia dari dulu, kini, dan nanti.

Hal demikian menjadi tantangan bagi Indonesia tentang bagaimana merawat Pancasila di era persimpangan zaman? Mungkin kita sebagai masyarakat masih terngiang-ngiang bagaimana Pancasila ini kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan dikategorikan sebagai bentuk merawat Pancasila untuk merawat Indonesia. Pada sejatinya, lima dasar yang terbentuk dalam Pancasila dilatarbelakangi oleh adat istiadat, nilai-nilai budaya, agama, dan pandangan hidup bangsa Indonesia yang menjadi jati diri sekaligus identitas nasional. Secara garis besarnya, peranan Pancasila di Indonesia mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara yang mencakup di berbagai bidang kehidupan, di antaranya sebagai pemersatu bangsa.

Melihat perkembangan zaman yang signifikan di era yang sudah kita sebut sebagai era digital, krusial rasanya menanyakan kedudukan Pancasila apakah tetap dijadikan sebagai akar kehidupan atau sudah terlupakan? Dengan lantang, Indonesia pasti akan menjawab “tetap dijadikannya sebagai akar kehidupan”. Hal demikian menjadi kewajiban bagi kita, seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak melupakan nilai-nilai Pancasila di persimpangan zaman saat ini dan seterusnya.

Baca Juga

Memimpin rapat sebagai bagian dari kepemimpinan (Dokumen AKUB)

Pemimpin Zaman Kini: Membumi dalam Pikiran, Tangguh dalam Tindakan

7 December 2025
Screenshot 47

Seni Mengatur Uang di Dompet Tipis:

4 December 2025
Bullying Kompasiana 1

Bullying dan Penurunan Kualitas Pembelajaran: Ancaman bagi Dunia Pendidikan”

4 December 2025
foto biopsi

Mood Swing Pra-menstruasi: Otak VS Hormon. Siapa yang menang?

4 December 2025

Arus dunia yang bergerak cepat menuju era yang saat ini sudah disebut digitalisasi ditandai oleh kecanggihan teknologi yang bisa menjadi pisau bermata dua. Derasnya arus informasi, dan terbukanya akses budaya asing yang begitu luas dari berbagai penjuru dunia justru bisa mengancam kehidupan berbangsa jika kita lengah dan abai dengan nilai-nilai Pancasila. Dalam situasi ini Pancasila berada dalam posisi persimpangan vital, akankah tetap dilestarikan atau perlahan tergerus oleh perkembangan zaman bagi generasi saat ini. Sejatinya, tantangan terbesar Pancasila ini bukan ada pada kekuatan hukumnya, akan tetapi dari manusia itu sendiri. Tentang sejauh mana nilai-nilai dalam Pancasila tidak hanya dinobatkan sebagai simbol belaka, namun diimplementasikan dalam bentuk nyata di kehidupan sehari-hari. Ketika sila pertama berbicara tentang ketuhanan, akankah nilai tersebut tetap menjadi landasan moral dalam pengambilan keputusan pribadi dan juga publik? Mungkin itu terlalu jauh, bisa saja dicontohkan dari sila pertama, tentang bagaimana kita tidak saling mengejek satu sama lain, bisa saling toleransi adalah poin yang sudah menjadi bentuk nyata implementasi sila pertama.

Selanjutnya, ketika sila kedua menuntut adanya kemanusiaan yang adil dan beradab, mengapa kita masih melihat banyak ketimpangan sosial dan ketidakadilan yang terjadi hingga saat ini? Pertanyaan-pertanyaan tersebut muncul dari bagaimana kita melihat dan menilai apa yang saat ini masih terjadi. Ruang-ruang digital yang banyak mengandung polarisasi, ujaran kebencian, hoaks, dan intoleransi adalah bentuk tantangan yang tak nampak, namun berpengaruh vital bagi kehidupan. Fenomena tersebut bisa dikatakan bertolak belakang dengan sila ketiga yakni Persatuan Indonesia. Ketika media sosial saat ini menjadi konsumsi harian masyarakat sekaligus panggung utama interaksi masyarakat, perlahan-lahan nilai kekeluargaan dan semangat bergotong-royong yang tercermin dalam sila keempat semakin memudar yang posisinya diambil alih oleh sifat individualisme.

Tentu kita berharap bahwa Pancasila tidak hanya sekadar menjadi slogan yang dilafalkan saat upacara hari senin, namun menjadi pelita yang benar-benar dihidupkan dalam sifat dan perbuatan kita sehari-hari. Lihatlah sebentar ke masa lampau, di saat-saat genting mereka, para pendiri bangsa merumuskan Pancasila dengan harapan bukan menjadi pajangan, namun jadi pedoman kehidupan menuntun kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan yang dicita-citakan.

Sejenak, bertanyalah pada diri sendiri, apakah kita sudah benar-benar menerapkan Pancasila hingga saat ini? Apakah Pancasila masih relevan dengan zaman sekarang? Jawabannya berada pada kesadaran masing-masing. Bagaimana cara kita mengenal dan menginternalisasi Pancasila dalam kehidupan. Pendidikan Pancasila yang mungkin bersifat teoritis tidak cukup menyentuh makna filosofis dan aplikatif dari setiap sila. Dengan itu, setidaknya kita tahu apa saja lima dasar itu dan dihayati dari setiap kalimatnya. Sejatinya, kita melihat nilai-nilai itu masih diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik dengan cara kita mengingatkan teman untuk beribadah, saling toleransi, mengetahui hak dan kewajibannya masing-masing, tidak membeda-bedakan setiap orang, menjujung tinggi nilai demokrasi, dan bersikap adil terhadap satu sama lain.

Menjadi kewajiban kita para generasi muda yang harus adaptif dengan perkembangan zaman dengan menggandeng Pancasila. Pancasila tidak pernah tertinggal zaman karena ia bersifat dinamis yang mengikuti perkembangan zaman. Pancasila pun tidak akan terasa usang, melainkan ia menjadi bagian dari napas kehidupan saat ini dan seterusnya. Nilai-nilai Pancasila yang universal ini lahir dari sifat asli budaya Indonesia dan untuk Indonesia. Berdirinya Pancasila ini menguatkan karakter bangsa dan menjadi jati diri bangsa yang membedakan Indonesia dengan bangsa yang lain. Secara garis besarnya lagi, Pancasila bisa menjadi kontribusi bagi dunia. Nilai-nilainya yang mengedepankan sisi kemanusiaan, keadilan, dan perdamaian sangat relevan dalam membangun diplomasi yang beradab sekaligus menjunjung hak asasi manusia.

Leaderboard apa apa

Di sisi itu, lihatlah dalam diri masing-masing sebagai warga negara, begitu luasnya nilai Pancasila yang bukan hanya sekadar simbol, namun panduan hidup yang baik. Kita perlu menanamkan keyakinan bahwa Pancasila ini menyatukan kita semua, membentuk karakter pribadi yang baik dengan nilai-nilai moralnya yang menuntun semua aspek kehidupan, baik dari rumah, sekolah, lingkungan masyarakat, dan ruang digital.

Masa depan Pancasila ada pada masyarakatnya, di tangan kita semua. Zaman tidak akan menguasai manusia, melainkan manusialah yang seharusnya menguasai zaman dengan berpedoman pada nilai-nilai dasarnya. Selama kita terus menjaga semangat Pancasila, baik dalam pikiran, ucapan, dan perbuatan maka ia akan tetap menjadi akar kehidupan yang tidak terlupakan. Karena pada tujuannya, merawat Pancasila juga merawat Indonesia.

Share343Tweet214Share60Pin77SendShare
Leaderboard apa apa
Previous Post

Dua Wakil Indonesia Lolos ke Babak Semi Final Turnamen Level Super 500 Toyota Thailand Open 2025

Next Post

Another by Urban&Co Tunjukan Cara Gen Z Peduli Kebersihan Pantai. Kalau Bukan Kita Siapa Lagi??

Ratu Putri Rinjani

Ratu Putri Rinjani

Mahasiswa Universitas Internasional Semen Indonesia yang tertarik dalam dunia literasi, tulis dan baca. Membuka jendela dunia dengan membaca adalah jembatan masa depan.

Related Posts

Memimpin rapat sebagai bagian dari kepemimpinan (Dokumen AKUB)

Pemimpin Zaman Kini: Membumi dalam Pikiran, Tangguh dalam Tindakan

7 December 2025
Screenshot 47

Seni Mengatur Uang di Dompet Tipis:

4 December 2025
Bullying Kompasiana 1

Bullying dan Penurunan Kualitas Pembelajaran: Ancaman bagi Dunia Pendidikan”

4 December 2025
foto biopsi

Mood Swing Pra-menstruasi: Otak VS Hormon. Siapa yang menang?

4 December 2025
Next Post
Another by Urban&Co

Another by Urban&Co Tunjukan Cara Gen Z Peduli Kebersihan Pantai. Kalau Bukan Kita Siapa Lagi??

olah raga

Masihkah Olahraga Menjadi Aktivitas Penangkal Stress Di Kalangan Mahasiswa

IMG 20250515 WA0046

Pancasila Sebagai Identitas Nasional di Era Digitalisasi

IMG 20250517 WA0013

DPD GRIB Jaya Sumsel Dukung Polsek Sako Berantas Premanisme, Desak Penindakan Tegas Tanpa Toleransi

Hasan Komarudin | Penulis

Hasan Komarudin Resmi Jabat Ketua Umum PP Forum Komunikasi Remaja Masjid Lebak

Please login to join discussion
Square Media Wanita

Berita Utama

Pascabencana Banjir Agam Kembali Menyala, Sistem Kelistrikan Sumbar Pulih 100%
Berita Utama

Pascabencana Banjir Agam Kembali Menyala, Sistem Kelistrikan Sumbar Pulih 100%

by Redaksi
7 December 2025
0

Pascabencana Banjir Agam Kembali Menyala, Sistem Kelistrikan Sumbar Pulih 100% Agam, 6 Desember 2025 — PT PLN (Persero) berhasil memulihkan sistem...

Read moreDetails
WhatsApp Image 2025 12 06 at 20.01.15 80c4f496

Produktif dan Mandiri, Warga Binaan Lapas Bandanaira Rutin Rawat Tanaman Kacang Panjang

6 December 2025
Percepat Pemulihan Sistem Kelistrikan di Aceh: 500 Personel PLN Tiba di Lokasi Tower Terdampak

Percepat Pemulihan Sistem Kelistrikan di Aceh: 500 Personel PLN Tiba di Lokasi Banjir

6 December 2025
Michelle Liu Tampilkan Koleksi “Royal Heritage Twist” di Milan Fashion Night 2025

Michelle Liu Tampilkan Koleksi “Royal Heritage Twist” di Milan Fashion Night 2025

28 October 2025
Berita-Properti.com

Berita-Properti.com: Portal Berita Komunitas Properti dan Infrastruktur Pertama di Indonesia

28 October 2025
Rumah Prabu Half Page

Berita Terkait

Pascabencana Banjir Agam Kembali Menyala, Sistem Kelistrikan Sumbar Pulih 100%

Pascabencana Banjir Agam Kembali Menyala, Sistem Kelistrikan Sumbar Pulih 100%

7 December 2025
IMG 20251206 WA0020

Lapas Kelas IIB Arga Makmur Gelar Senam Bersama untuk Tingkatkan Kebugaran dan Soliditas Pegawai

7 December 2025
Memimpin rapat sebagai bagian dari kepemimpinan (Dokumen AKUB)

Pemimpin Zaman Kini: Membumi dalam Pikiran, Tangguh dalam Tindakan

7 December 2025
IMG 20251206 WA0029

Lapas Kelas IIB Arga Makmur Gelar Jalan Santai untuk Perkuat Kebersamaan dan Jiwa Raga yang Sehat

7 December 2025
WhatsApp Image 2025 12 06 at 20.01.15 80c4f496

Produktif dan Mandiri, Warga Binaan Lapas Bandanaira Rutin Rawat Tanaman Kacang Panjang

6 December 2025
rutan bengkulu

Warga Binaan Rutan Bengkulu Semarakkan Masjid At-Taubah dengan Latihan Hadroh

6 December 2025
Pelataran

Pelataran.com adalah portal media berita online yang terbuka untuk umum dan menerima kontribusi tulisan dari berbagai penulis. Tulisan yang dimuat dapat berupa berita, press release, opini, maupun bentuk tulisan lainnya.

Segala konten yang dipublikasikan di Pelataran.com merupakan tanggung jawab penuh dari masing-masing penulis. Hak cipta atas isi tulisan, gambar, maupun video yang ditayangkan di situs ini sepenuhnya menjadi milik penulis atau pengunggah konten.

Follow Us

Pelataran.com

Jika Anda merasa keberatan dengan adanya tulisan, gambar, atau video yang ditampilkan di situs ini karena alasan hak cipta atau alasan lainnya, silakan hubungi tim redaksi melalui email di:

📧 redaksi@pelataran.com

Kami akan segera meninjau dan menghapus konten yang dimaksud sesuai dengan kebijakan dan pertimbangan redaksi.

Penting!

Tulisan yang tidak disertai dengan foto atau gambar atau ilustrasi tidak akan dipublikasikan dan akan langsung dihapus oleh Redaksi. Gambar harus ada hubungannya dengan tulisan ya dan bukan foto selfie penulis

Pemberitahuan!

Pelataran.com adalah portal berita komunitas yang berpusat di Jakarta dan tidak memiliki kantor perwakilan dimanapun. Tulisan atau berita yang ada merupakan kontribusi penulis lepas dari seluruh Indonesia bahkan dari seluruh dunia. Hati-Hati dengan oknum yang meng-atas-nama-kan Pelataran.com dengan mengaku sebagai wartawan, karena kami tidak memiliki wartawan dan tidak mengeluarkan kartu pengenal wartawan atau Kartu Pers atau Press ID Card.

PS DSA Square
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat dan Ketentuan
  • Disclaimer
  • Mengapa Tulisan Belum Ditayangkan?
  • Contact Us

© 2023 Pelataran - Pres Rilis dan Berita

No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Kirim Tulisan
    • Login
    • Account
    • Logout
  • Login
  • Sign Up

© 2023 Pelataran - Pres Rilis dan Berita