Contact Us
Kirim Tulisan
Tulisan Saya
Pelataran
Kirim Berita Media Wanita
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Kirim Tulisan
    • Login
    • Account
    • Logout
Pelataran
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Kirim Tulisan
    • Login
    • Account
    • Logout
No Result
View All Result
Pelataran
No Result
View All Result
Home Profil

Festival Balon Udara Hadirkan Kreasi Tidak Biasa Hingga Petaka

Festival Balon Udara ini menjadi penanda khas perayaan Idulfitri dan hari-hari besar lainnya, yang tidak hanya sarat nuansa religius dan sosial, tetapi juga berbalut kebanggaan komunitas.

Redaksi Suara Muda by Redaksi Suara Muda
30 July 2025
in Profil
A A
0
Balon Udara
876
SHARES
1.3k
VIEWS

 

Siaran Berita, Wonosobo, Jawa Tengah – Setiap tahun, langit di sejumlah kota di Jawa Tengah terutama wilayah Wonosobo, Temanggung, dan sekitarnya disulap menjadi hamparan kanvas raksasa yang penuh warna. Ribuan pasang mata menengadah ke atas, menyaksikan balon-balon udara beraneka rupa melayang bebas, membawa semangat tradisi dan kreativitas masyarakat lokal yang telah diwariskan lintas generasi. Fenomena budaya yang dikenal sebagai Festival Balon Udara ini menjadi penanda khas perayaan Idulfitri dan hari-hari besar lainnya, yang tidak hanya sarat nuansa religius dan sosial, tetapi juga berbalut kebanggaan komunitas.

Balon-balon tersebut tak lagi hanya berbentuk bundar sederhana. Dalam satu dekade terakhir, kompetisi antar-desa mendorong masyarakat untuk menciptakan balon dengan desain spektakuler mulai dari replika naga raksasa, tokoh kartun ternama, hingga simbol-simbol nasional berbagai negara. Proses pembuatannya pun bukan hal sepele. Butuh waktu berminggu-minggu, bahkan hingga berbulan-bulan, bagi para pemuda desa untuk menyusun konsep, menggalang dana, merancang kerangka, dan menyatukan lapisan-lapisan bahan seperti plastik tipis, kain parasut, dan bambu agar dapat membentuk struktur yang ringan namun tetap kokoh.

Festival ini telah berkembang menjadi ajang unjuk kebolehan seni dan teknik, dengan kriteria penilaian mulai dari estetika desain, ukuran balon, hingga durasi dan ketinggian terbang. Ribuan wisatawan lokal hingga mancanegara berdatangan setiap tahunnya. Mereka tak hanya menikmati pertunjukan visual di udara, tetapi juga menjadi bagian dari geliat ekonomi mikro: para pedagang makanan, pengrajin kerajinan, penyedia jasa parkir, hingga penginapan rakyat, merasakan lonjakan pendapatan signifikan selama festival berlangsung.

Namun, di tengah semarak warna dan keceriaan yang memenuhi langit, terselip realitas lain yang tak bisa dikesampingkan: ancaman keselamatan yang nyata. Sebagian besar balon udara dalam festival ini masih menggunakan sistem pembakaran terbuka, di mana api menyala di bagian dasar balon untuk menciptakan gaya angkat melalui panas. Praktik ini tidak hanya membahayakan pembuat dan penonton di darat, namun juga menimbulkan risiko besar ketika balon kehilangan kendali, melayang tak tentu arah, atau jatuh dalam keadaan masih menyala. Dalam sejumlah kasus, balon udara yang jatuh telah memicu kebakaran hutan dan lahan, menimbulkan korsleting listrik akibat tersangkut di jaringan transmisi milik PLN, hingga menyebabkan pemadaman skala besar. Bahkan, tidak sedikit laporan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara terkait gangguan pada lalu lintas penerbangan akibat balon yang mencapai ketinggian tak terkendali.

Peringatan demi peringatan telah dikeluarkan oleh berbagai lembaga resmi, termasuk BMKG, Kementerian Perhubungan, dan PLN. Pemerintah daerah juga telah mengeluarkan regulasi pelarangan penerbangan balon secara bebas tanpa izin. Namun, tantangannya adalah menjaga keseimbangan antara pelestarian budaya dan perlindungan keselamatan publik. Salah satu solusi yang mulai dikembangkan dan diaplikasikan adalah konsep “festival balon tanpa api”, yakni menerbangkan balon menggunakan sistem tali penambat tanpa menggunakan sumber panas terbuka. Metode ini telah diterapkan secara terbatas di beberapa daerah, dan terbukti secara signifikan mengurangi risiko insiden kebakaran maupun gangguan infrastruktur.

Banner Publikasi Press Release Gratis

Upaya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terus digalakkan melalui kerja sama lintas sektor: pemerintah, komunitas lokal, tokoh masyarakat, hingga pihak keamanan. Esensinya adalah agar semangat gotong-royong, keindahan budaya, dan kebanggaan lokal tidak harus mengorbankan keselamatan jiwa maupun kelestarian lingkungan.

Festival Balon Udara sejatinya adalah warisan budaya yang menggambarkan harmoni antara kreativitas dan kebersamaan. Namun, tanpa regulasi yang ketat dan kesadaran kolektif terhadap aspek keselamatan, keindahan yang tergantung di langit bisa berubah menjadi ancaman yang jatuh ke bumi.

Baca Juga

Herianto Tokoh Muda GOLKAR

Herianto: Politik Humanis Prabowo Adalah Antitesis Otoritarianisme Baru

13 October 2025
picture m imam muddin

Menempa Jati Diri Sejak Muda: Perjalanan M Imam Muddin Menjadi Figur Inspiratif nasional Modern

7 October 2025
Screenshot 2025 10 05 165333

Rakerda Gemabudhi Sulawesi Selatan 2025

6 October 2025
press release mba rahma 750x536 1

Kejar Mimpi Komunitas Surabaya by CIMB NIAGA Diundang sebagai Mentor Kepelatihan Putra Putri FEB UNESA 2025

1 October 2025

===============

Ditulis oleh

Zahra Apriliana

Mahasiswi Universitas Islam Indonesia

 

Share350Tweet219Share61Pin79SendShare
Banner Publikasi Press Release Gratis
Previous Post

Konflik Thailand dan Kamboja, di mana Posisi Indonesia?

Next Post

MSM Parking Group Tawarkan Solusi Portal Otomatis Perumahan, Harga Mulai Rp18 Juta

Redaksi Suara Muda

Redaksi Suara Muda

Related Posts

Herianto Tokoh Muda GOLKAR

Herianto: Politik Humanis Prabowo Adalah Antitesis Otoritarianisme Baru

13 October 2025
picture m imam muddin

Menempa Jati Diri Sejak Muda: Perjalanan M Imam Muddin Menjadi Figur Inspiratif nasional Modern

7 October 2025
Screenshot 2025 10 05 165333

Rakerda Gemabudhi Sulawesi Selatan 2025

6 October 2025
press release mba rahma 750x536 1

Kejar Mimpi Komunitas Surabaya by CIMB NIAGA Diundang sebagai Mentor Kepelatihan Putra Putri FEB UNESA 2025

1 October 2025
Next Post
WhatsApp Image 2025 07 06 at 16.15.28

MSM Parking Group Tawarkan Solusi Portal Otomatis Perumahan, Harga Mulai Rp18 Juta

IMG 20250730 WA0018 1

Tanam Harapan Panen Keberhasilan Ayo Tingkatkan Kualitas Pertanian: Mahasiswa KKN 114 Desa Bontomanai Berinovasi Menafatkan Kebun Disamping Kantor Desa

IMG 20250730 WA0022 1

Membaca Nyaring di TBM Maghfirah Jadi Wadah Tingkatkan Minat Baca Anak di Jeneponto

MTs N 6 Bantul

Guru Bahasa Jawa MTs N 6 Bantul Ikuti MGMP Tingkat Kabupaten

Singapore Intercultural School

Perluas Akses World Class Education di Kawasan Berkelanjutan, Singapore Intercultural School Hadir di Hiera, BSD City

Please login to join discussion
Rumah Prabu Half Page
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat dan Ketentuan
  • Disclaimer
  • Mengapa Tulisan Belum Ditayangkan?
  • Contact Us

© 2023 Pelataran - Pres Rilis dan Berita

No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Kirim Tulisan
    • Login
    • Account
    • Logout
  • Login
  • Sign Up

© 2023 Pelataran - Pres Rilis dan Berita