29 November 2025 Bengkulu – Tim Medis Rumah Tahanan Negara (Rutan) Bengkulu menggelar kegiatan konseling psikologis bagi warga binaan sebagai upaya peningkatan layanan kesehatan mental di dalam lingkungan pemasyarakatan. Kegiatan berlangsung di Klinik Pratama Rutan Bengkulu pada Sabtu (29/11) dan diikuti secara antusias oleh warga binaan dari berbagai latar belakang kasus. Program ini menjadi langkah nyata rutan dalam memperkuat pembinaan kepribadian, sekaligus mendorong kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental bagi para warga binaan.
Pelaksanaan konseling tidak hanya melibatkan tenaga kesehatan internal, tetapi juga peserta magang program pemagangan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) yang memiliki latar belakang akademik psikologi dan sosiologi. Keterlibatan mereka memberikan warna baru pada pendekatan pembinaan yang dilakukan, karena para peserta magang mampu menghadirkan perspektif keilmuan serta metode konseling yang ramah dan humanis. Kehadiran para calon profesional tersebut juga menjadi wujud kolaborasi antara lembaga pendidikan, Kemnaker, dan Rutan Bengkulu untuk menciptakan ekosistem pembinaan yang lebih bermakna.
Dalam sesi konseling, warga binaan diberi kesempatan untuk menyampaikan keluh kesah, menceritakan pengalaman hidup, serta mendiskusikan tekanan psikologis yang selama ini mereka rasakan. Tim konselor kemudian memberikan pendampingan melalui pendekatan komunikasi terapeutik, relaksasi diri, dan penguatan motivasi. Melalui proses tersebut, diharapkan warga binaan dapat mengurangi tingkat stres, kecemasan, maupun depresi yang kerap dialami selama menjalani masa tahanan.
Karutan Bengkulu, Yulian Fernando melalui Kasubsi Pelayanan Tahanan, Rafi Rizaldi menyampaikan bahwa kesehatan mental merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses pembinaan. “Kami tidak hanya fokus pada aspek kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental. Lingkungan rutan dengan segala keterbatasannya tentu menjadi tantangan tersendiri bagi warga binaan. Karena itu, konseling psikologis menjadi langkah penting untuk membantu mereka mampu menjalani masa pidana dengan lebih sehat dan siap kembali ke masyarakat,” ujar Rafi.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Rutan Bengkulu menegaskan komitmennya dalam mewujudkan sistem pemasyarakatan yang humanis, berfokus pada rehabilitasi, dan memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk pulih secara mental serta siap berintegrasi kembali dengan masyarakat setelah bebas nantinya. Pendekatan tersebut diharapkan dapat turut menekan angka residivisme serta meningkatkan keberhasilan program pembinaan di lingkungan pemasyarakatan.
























