Contact Us
Login
Logout
Pelataran
Leaderboard Satu Rumah
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Kirim Tulisan
    • Login
    • Account
    • Logout
Pelataran
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Kirim Tulisan
    • Login
    • Account
    • Logout
No Result
View All Result
Pelataran
No Result
View All Result
Home Opini

Stop Math Phobia!

Solusi Taktis Guru dan Orang Tua Menghilangkan Rasa Takut Matematika pada Anak Sekolah Dasar

Lestariningsih by Lestariningsih
19 November 2025
in Opini
A A
0
belajar matematika sulit
855
SHARES
1.2k
VIEWS

Matematika sering kali dianggap sebagai mata pelajaran yang menakutkan oleh sebagian besar anak sekolah dasar, yang dapat berdampak negatif terhadap motivasi belajar mereka dan bahkan memengaruhi pilihan karier di masa depan. Fenomena ini, yang dikenal sebagai math phobia atau fobia matematika, muncul dari berbagai faktor seperti kesulitan memahami konsep, metode pengajaran yang monoton, serta tekanan dari lingkungan sekitar. Berdasarkan penelitian (Ernawati Jais, 2019) dalam jurnal pendidikan, sebagian siswa takut akan kegagalan dalam memecahkan soal matematika karena sikap guru yang kurang mendukung, seperti mempermalukan siswa atau tidak menghargai usaha mereka, serta pengaruh teman sebaya yang tidak positif. Hal ini diperkuat oleh studi (Elvira Nathalia Husna, 2022) yang menunjukkan bahwa kesulitan siswa dalam memahami konsep dan kurangnya keterampilan menghitung diperburuk oleh metode pembelajaran yang kurang inovatif dari guru.

Faktor penyebab rasa takut matematika tidak hanya berasal dari siswa itu sendiri, tetapi juga dari peran guru dan orang tua yang signifikan. Guru yang menggunakan metode konvensional seperti ceramah monoton dapat membuat siswa bosan dan takut, sementara orang tua yang kurang memahami matematika sering memberikan tekanan berlebih, seperti marah atas nilai buruk, yang memperburuk ketakutan siswa. Selain itu, faktor internal seperti kurangnya motivasi dan kemampuan siswa, serta eksternal seperti lingkungan belajar yang tidak mendukung, turut berkontribusi terhadap masalah ini ((Naufal Farhan, 2023), dalam jurnal matematika dasar). Pentingnya mengatasi fobia ini sejak dini adalah untuk mencegah pola pikir negatif yang dapat menghambat perkembangan kognitif dan emosional anak.

Artikel ini bertujuan menganalisis faktor penyebab rasa takut matematika dari sisi siswa, guru, orang tua, dan lingkungan, serta menyediakan strategi solusi praktis untuk membantu siswa belajar matematika lebih efektif. Penulisan menggunakan metode studi pustaka dengan mengumpulkan referensi dari jurnal terkait fobia matematika di pendidikan dasar, seperti (Ernawati Jais, 2019), (Elvira Nathalia Husna, 2022), dan(Naufal Farhan, 2023). Referensi ini dipelajari secara mendalam untuk memberikan penjelasan rinci tentang faktor penyebab dan solusi, sehingga dapat menjadi panduan bagi guru dan orang tua dalam mengatasi tantangan ini. Dengan pendekatan ini, diharapkan siswa dapat mengembangkan kepercayaan diri dan kecintaan terhadap matemati

—Pngtree—teachers day math teacher lecture 5470088

1.Faktor dari Rasa Takut Matematika pada Anak Sekolah dasar

Menurutanalisis Ernawati Jais, Raizal Rezky dan Shinta Siombiwi:

Berdasarkan data hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian siswa takut akan kegagalan dalam memecahkan sebuah soal, hal ini disebabkan karenacara pembawaan sikap guru matematika Ketika mereka merasa dipermalukan atau Ketika guru tidak diperhitungkan dan tidak dihargai. Kemudian ada pula dari pengaruh teman yang seharusnya belajar menghargai usaha yang telah siswa tersebut lakukan. Dan terdapat faktor dari diri siswa itu sendiri yang merasa dirinya gagal, bahkan hal ini dapat membuat siswa tersebut berpikir negatif bahkan sebelum mencoba sesuatu.(Ernawati Jais, 2019). Ada pula beberapa faktor lain seperti kesulitan dalam memahami konsep saat pembelajaran matematika berlangsung dan ada sebagian siswa yang tidak memiliki keterampilan dalam menghitung pada pembelajaran matematika. Adapun seharusnya sebagai seorang pendidik kita harus memiliki konsep pembelajaran yang lebih inovatif dan kreatif dan seharusnya pendidik menyesuaikan dengan kemampuan siswa itu sendiri. Tidak lupa sebagai seorang pendidik juga harus berkolaborasi dengan wali murid atau orang tua dari siswa itu sendiri.(Elvira Nathalia Husna, 2022).

Dan yang terakhir berdasarkan hasil penelitian Muhammad Naufal Farhan dan Jumardi:

Berdasarkan hasil penelitian yang mereka lakukan terhadap siswa mereka menyimpulkan bahwa adanya terbatasnya kemampuan dalam belajar matematika masih tinggi. Kesimpulan ini didapat dari hasil wawancara siswa itu sendiri terlihat dari ketidak tertariknya siswa terhadap mata pelajaran matematika, siswa kurang mampu mengerjakan soal matematika, kurangnya inisiatif siswa untuk bertanya. Faktor lain seperti faktor internal dan faktor eksternal yang membuat siswa kurang bisa mengikuti pembelajaran.(Naufal Farhan, 2023). Jadi berdasarkan tiga referensi diatas dapat kita ambil beberapa faktor yang dapat kita ambil. Yang pertama adalah faktor dari seorang guru yang kurang memperhatikan murid yang belum mampu mengerti pembelajaran tersebut.(Ernawati Jais, 2019) Yang kedua faktor dari siswa itu sendiri yang kurang bisa mengikuti pembelajaran.(Elvira Nathalia Husna, 2022) Yang ketiga faktor dari seorang pendidik yang kurang inovatif dan kreatif dalam pembawaan mengajarnya.(Elvira Nathalia Husna, 2022) Dan yang terakhir ialah faktor internal dan faktor eksternal dari siswa tersebut.(Naufal Farhan, 2023).

Baca Juga

Melampaui Batas

Melampaui Batas

19 November 2025
Fintech

Di Balik Fintech yang Serba Cepat:

16 November 2025
file 000000006554720988b21423183680c8 1

Ketika Gaya Hidup Mengalahkan Logika:

15 November 2025
images 31

Demam Literasi Keuangan di Era Viral:

14 November 2025

guru matematika mengajar anak sekolah ilustrasi datar kartun 151150 26894

Rasa takut matematika pada anak sekolah dasar juga sering kali dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat menghambat kemampuan mereka dalam belajar. Berdasarkan buku “Psikologi Pendidikan” karya Ahmad Susanto (2015), faktor utama meliputi pengalaman negatif sebelumnya, seperti kegagalan dalam ujian atau hukuman dari guru yang membuat anak merasa tertekan. Selain itu, kurangnya dukungan emosional dari orang tua dan guru, serta metode pengajaran yang terlalu kaku dan menekankan kesalahan, dapat memperburuk kecemasan ini. Buku tersebut juga menyoroti peran stereotip bahwa matematika adalah subjek yang sulit dan hanya untuk orang pintar, yang sering ditanamkan melalui lingkungan sosial. Faktor lain adalah tekanan akademik tinggi, seperti ekspektasi untuk selalu mendapat nilai sempurna, yang membuat anak takut gagal. Dengan memahami faktor-faktor ini, pendidik dapat mengembangkan strategi untuk mengurangi rasa takut dan meningkatkan minat anak terhadap matematika(susanto, 2015).

Faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa dari prnrlitian yang dilakukan oleh (Alda Baringbing, 2022). Faktor Jasmaniah yaitu di rumah siswa masih memiliki waktu istrahat yang kurang cukup dikarenakan orangtua selalu membawa siswa ke ladang dan pulang sore. Dikarenakan siswa memiliki tugas dari sekolah siswa dapat tidur sekitar pukul 22.00-23.00 WIB. Faktor Psikologis yaitu siswa di teliti tidak cukup tertarik terhadap pembelajaran matematika dengan alasan pembelajaran matematika tersebut rumit. Minat untuk belajar matematika juga kurang. Faktor Sosial yaitu orangtua siswa di rumah tidak membantu siswa jika kesulitan belajar matematika, dikarenakan orangtua tidak memahami pembelajaran matematika. Teman sekelas juga tidak pernah membantu kami di kelas. Faktor Non-Sosial yaitu orangtua tidak pernah mendampingi anak ketika belajar di rumah, orangtua sibuk sendiri dengan kegiatan masing masing. Di sekolah siswa juga tidak pernah memakai alat dan media pembalajaran.

2.Pengaruh Guru Dan Orang Tua Pada Rasa Takut Matematika Yang Dialami Anak Sekolah Dasar

Guru sendiri sangat berpengaruh terhadap sikap dan perasaan siswa terhadap pendidikan matematika. Pada kenyataanya karakter dan cara mengajar seorang guru matematika seringkali membuat siswa kurang nyaman dan mengakibatkan siswa takut akan matematika. Selain itu seorang guru biasanya membrikan materi yang monoton sehingga siswa sangat mudah bosan dan membuat malas bahkan mengantuk. (Umatul Choiriyah, 2023). Selain itu di banyak sekolah dasar sendiri masih sering guru mengajar menggunakan metode yang konvensional, yaitu ceramah dan dilanjutkan dengan latihan soal yang berulang. Pembelajaran yang hanya berfokus pada hafalan rumus hal ini menyebabkan siswa hanya berfokus pada mengingat dan memecahkan soal, padahal siswa belum benar benar memahami cara yang ada hal ini mengakibatkan siswa kesulitan untuk mengimplementasikan pada soal yang berbeda.(Siti Yuliana Hasibuan, 2025).

Orang tua sendiri sangat berpengaruh dalam mendukung pembelajaran matematika saat siswa sedang berada di rumah. Akan tetapi beberapa orang tua siswa merasa kesulitan untuk membantu mengajarkan siswa belajar matematika. Kurangnya pemahaman orangtua membuat mereka kesulitan untuk memberikan dukungan kepada siswa dalam pembelajaran matematika. Hal ini membuat siswa kurang memperoleh bantuan belajar di luar sekolah. (Siti Yuliana Hasibuan, 2025). Ada pula penyebab dari rasa takut akan matematika dikarenakan tekanan dari orang tua itu sendiri. Karena apabila seorang siswa mendapat nilai yang kurang bagus, itu menyebabakan siswa takut apabila ia akan dimarahi oleh orang tua siswa. Hal ini dapat memperburuk ketakutan akan matematika pada siswa.(Umatul Choiriyah, 2023).

Menurut (Christ Sarah, 2021), Suasana rumah yang nyaman dan aman juga membantu siswa berminat dalam belajar. Orang tua juga dituntut agar dapat menciptakan suasana yang nyaman, hal tersebut bertujuan untuk membangkitkan ninat agar siswa merasa nyaman dan mudah berkonsentrasi. Keadaan ekonomi keluarga juga sangat penting karena dengan keadaan ekonomi yang baik memungkinkan siswa memiliki fasilitas belajar yang baik juga. Dorongan orang tua yang terlalu menekan siswa untuk berprestasi terhadap Pelajaran matematika, membuat siswa merasa terbebani karena kemampuan siswa di bawah harapan orang tua.

Karena beberapa alasan diatas lah yang menyebabkan siswa takut akan matematika. Hal ini sebenarnya dapat diatasi oleh siswa apabila guru dan orang tua dapat mengerti kesulitan yang di hadapi oleh siswa itu sendiri.

3.Solusi Untuk Menghilangkan Rasa Takut Matematika Pada Anak Sekolah Dasar

Banyak Solusi yang dapat kita terapkan pada siswa agar rasa takut pada matematika berkurang atau bahkan siswa menjadi suka terhadap matematika. MenurutNurhaswinda dan Chairan XiblarL. Parisu ada beberapa cara atau Solusi untuk menghilangkannya yaitu(Nurhaswinda, 2025):

1.Penggunaan Media Interaktif

Yang dimaksud disini adalah alat peraga fisik dan aplikasi digital. Dengan menggunakaanya untuk pembelajaran membuat siswa lebih aktif, kreatif, dan lebih menyenangkan. Alat ini juga dapat memperkuat hubungan antar angka.

2.Pendekatan Kontekstual

Pada pembelajaran guru mengaitkan materi dengan situasi yang nyata agar siswa dapat dengan mudah memahami dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari hari. Pendekatan kontekstual ini dapat meningkatkan motivasi, berpikir secara kritis dan meningkatkan kemampuan siswa.

3.Remedial Teaching (pengerjaan remedial)

Strategi ini dapat membantu siswa yang kesulitan materi dengan pelajaran tambahan. Hal ini dilakukan sesuai dengan kemampuan siswa itu sendiri. Solusi ini dapat meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi belajar siswa.

Sedangkan solusi untuk menghilangkan rasa takut menurut Nurul Aliyah dan Imelda Atriyani(Nurul Aliyah, 2024):

1.Memberikan Latihan hafalanperkaliansecara rutin menggunakan metodemenarikseperti permainan atau bernyanyi.

2.Menggunakanalatbantu ataumediavisualuntuk menjelaskan konsep perkalian.

3.Menggunakan metode pembelajaran berbasis permainandandiskusi kelompok.

Adapun untuk mengatasinya mungkin bisa dengan pendekatan efektif yaitu pendekatan segitiga restitus. Pendekatan efektif dapat meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri. Pendekatan ini dapat melalui tiga langkah yaitu menstabilkan identitas, memvalidasi kesalahan, dan menanyakan keyakinan. Selain itu guru juga dapat memberi motivasi internal dan guru berusaha meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam menyelesaikan soal matematika. Selain itu guru juga dapat mengkombinasikan dengan penggunaan media, alat peraga, memberi pelatihan soal yang berulang, dan guru harus berusaha mengerti bagaimana permasalahan pada siswa. Pendekatan ini membuat guruberperan penting dalam memotivasi dan membimbing siswa. Hal ini dapat mengatasi dan meningkatkan kemampuan siswa.(Maryanto, 2023). Dan yang terakhir menurut Ernawati Jais, Raizal Rezky, Shinta Siombiwi(Ernawati Jais, 2019) Solusi yang dapat dilakukan adalah pendekatan yang menyenangkan dan mendukung, seperti guru membuat suasana belajar yang tidak menakutkan, interaktif, dan inspiratif. Dan sebagai seorang guru harus mampu memberikan motivasi dan ruang kreativitas serta kemandirian siswa. Sehingga mereka merasa lebih percaya diri dan tidak takut akan kegagalan.pendekatan ini dapat membuat siswa mengurangi rasa takut akan matematika.

Rasa takut matematika pada anak sekolah dasar sering kali muncul akibat pengalaman negatif atau persepsi bahwa pelajaran ini sulit, namun dapat diatasi melalui pendekatan positif dan mendukung. Salah satu solusi efektif adalah membuat matematika terasa menyenangkan dengan mengintegrasikan permainan, puzzle, atau aktivitas interaktif sehari-hari, sehingga anak melihatnya sebagai bagian dari kehidupan nyata, bukan ancaman. Dukungan emosional juga krusial, di mana orang tua dan guru harus menghindari komentar negatif dan fokus pada pujian atas usaha, bukan kemampuan bawaan, untuk membangun kepercayaan diri. Selain itu, latihan rutin dengan pendekatan bertahap—mulai dari konsep sederhana tanpa tekanan—serta keterlibatan orang tua dalam aktivitas harian seperti menghitung bahan belanja, dapat mengurangi kecemasan secara signifikan(Tobias, 1987). Pendekatan psikologis, termasuk teknik relaksasi dan afirmasi positif sebelum pelajaran matematika, dapat menghilangkan fobia matematika di sekolah dasar dengan membangun mindset pertumbuhan di mana kesalahan dianggap sebagai bagian dari proses belajar. Pentingnya mengidentifikasi pikiran negatif dan menggantinya dengan dukungan positif, yang terbukti meningkatkan antusiasme siswa dalam menyelesaikan soal. Studi kasus pada siswa kelas 3 SD menunjukkan bahwa metode ini berhasil mengurangi rasa takut, sehingga anak-anak lebih percaya diri menghadapi tantangan matematika(Wicaksono, 2018).

Peran orang tua dalam mengurangi rasa takut matematika pada anak sekolah dasar sangat penting melalui penciptaan lingkungan rumah yang mendukung, seperti bermain game matematika sederhana bersama anak dan menghindari komentar negatif. Dengan dukungan ini, anak dapat mengembangkan kepercayaan diri tanpa stres tambahan. Keluarga atau orang tua meningkatkan motivasi anak, membuat matematika terasa lebih mudah dan menyenangkan dalam konteks keluarga(Indriastuti, 2019). Penggunaan media pembelajaran interaktif, seperti permainan edukasi digital, merupakan solusi inovatif untuk mengurangi rasa takut matematika pada anak sekolah dasar dengan mengintegrasikan elemen visual dan interaktif ke dalam pembelajaran. Hal ini memungkinkan siswa belajar konsep dasar seperti penjumlahan tanpa tekanan, sehingga asosiasi positif terhadap matematika terbentuk(Santoso, 2020). Strategi pembelajaran matematika kontekstual, seperti menggunakan contoh kehidupan sehari-hari, efektif untuk mengatasi kecemasan siswa sekolah dasar dengan membuat pembelajaran lebih relevan dan mendukung. Guru dapat menerapkan metode diskusi kelompok yang saling membantu, sehingga rasa malu berkurang dan kepercayaan diri meningkat(Purwanto, 2019).

Berdasarkan analisis berbagai referensi dan penelitian yang dibahas, rasa takut matematika pada anak sekolah dasar dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, termasuk sikap guru yang kurang memperhatikan kemampuan siswa, metode pengajaran yang monoton dan konvensional, serta kurangnya dukungan dari orang tua dan lingkungan sosial. Faktor internal seperti ketidakmampuan siswa dalam memahami konsep, pikiran negatif, dan kurangnya motivasi, serta faktor eksternal seperti tekanan akademik dan stereotip bahwa matematika sulit, memperburuk kecemasan ini. Pengaruh guru dan orang tua sangat signifikan, di mana guru yang tidak inovatif dapat menimbulkan rasa takut melalui hukuman atau pembelajaran yang menakutkan, sementara orang tua yang kurang terlibat atau memberikan tekanan berlebihan dapat memperburuk situasi. Namun, solusi yang efektif meliputi penggunaan media interaktif, pendekatan kontekstual, remedial teaching, permainan edukasi, dan dukungan emosional untuk membangun kepercayaan diri, yang terbukti dapat mengurangi rasa takut dan meningkatkan minat belajar matematika.

Untuk mengatasi rasa takut matematika pada anak sekolah dasar, disarankan agar guru menerapkan metode pengajaran yang lebih inovatif dan menyenangkan, seperti integrasi permainan dan media digital, serta berkolaborasi dengan orang tua melalui workshop atau komunikasi rutin untuk memahami kesulitan siswa. Orang tua sebaiknya menciptakan lingkungan rumah yang mendukung dengan menghindari tekanan berlebihan, memberikan motivasi positif, dan terlibat aktif dalam aktivitas matematika sehari-hari, seperti bermain game sederhana. Selain itu, sekolah dapat mengadakan program remedial dan pendekatan psikologis seperti afirmasi positif untuk membantu siswa mengatasi pikiran negatif, sehingga secara keseluruhan dapat membentuk mindset positif terhadap matematika dan meningkatkan performa akademik anak.

DAFTAR PUSTAKA

BIBLIOGRAPHY Alda Baringbing, A. R. (2022). Analisis Raktor Rendahnya Minat Belajar SiswaPada Mata Pelajaran Matematika Kelas VI Sd. Jurnal PAJAR, 6.

Christ Sarah, N. K. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar Sisw Pada Mata Pelajaran Matematika Di Gugus III Cakranegara. Progres Pendidikan, 3-5.

Elvira Nathalia Husna, R. M. (2022). Analisis Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Matematika Di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 04.

Ernawati Jais, R. R. (2019). Analisis Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya Rasa Takut Siswa akan Kegagalan dalam Mempelajari Matematika. Mandalika Mathematics and Education Journal , 09.

Indriastuti, D. M. (2019). Peran orang tua dalam mengurangi rasa takut matematika pada anak sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Keluarga, 7.

Maryanto, S. (2023). Mengatasi Siswa Sekolah Dasar yang Kesulitan dalam Mengerjakan Soal Matematika dengan Pendekatan Segitiga Restitusi. Jurnal Pendidikan MIPA dan Aplikasinya, 02-06.

Kirim Berita Media Wanita

Naufal Farhan, J. (2023). Faktor Kesulitan Siswa Sekolah Dasar Dalam Belajar Matematika . Jurnal Educatio, 4.

Nurhaswinda, C. Z. (2025). Kesulitan Belajar Matematika di Sekolah Dasar dan Solusinya. Jurnal Pendidikan Multidisiplin, 05-07.

Nurul Aliyah, I. A. (2024). Analisis Permasalahan Serta Solusi Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika Di Sekolah Dasar. Karimah Tauhid, 11.

Santoso, D. B. (2020). Penggunaan media pembelajaran interaktif untuk mengurangi rasa takut matematika pada anak sekolah dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 8.

Siti Yuliana Hasibuan, A. N. (2025). ANALISIS PROBLEMATIKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR. Jurnal Pendidikan dan Keguruan, 05-15.

susanto, A. (2015). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Tobias, S. (1987). Math anxiety: What it is, why it happens, and how to overcome it. New York: W. W. Norton & Company.

Umatul Choiriyah, M. P. (2023). Peran Orang Tua dalam Mengatasi Gangguan Kecemasan Siswa SD terkait Pembelajaran Matematika. Teaching, Learning and Development, 02-08.

Wicaksono, D. R. (2018). Pendekatan psikologis untuk menghilangkan fobia matematika di sekolah dasar. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 3.

 

Tags: MathMath PhobiaStop Math Phobia
Share342Tweet214Share60Pin77SendShare
Banner Publikasi Press Release Gratis
Previous Post

Melampaui Batas

Next Post

Bahas Perubahan Kepengurusan, Koperasi Konsumen Rutan Malabero Bengkulu Gelar Rapat Anggota

Lestariningsih

Lestariningsih

saya mahasiswi dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan prodi pendidikan matematika

Related Posts

Melampaui Batas

Melampaui Batas

19 November 2025
Fintech

Di Balik Fintech yang Serba Cepat:

16 November 2025
file 000000006554720988b21423183680c8 1

Ketika Gaya Hidup Mengalahkan Logika:

15 November 2025
images 31

Demam Literasi Keuangan di Era Viral:

14 November 2025
Next Post
Rutan Malabero Bengkulu

Bahas Perubahan Kepengurusan, Koperasi Konsumen Rutan Malabero Bengkulu Gelar Rapat Anggota

Deeandra Al Naila Nugroho Puteri Remaja Indonesia Intelegensia 2025

Deeandra Al Naila Nugroho Terpilih sebagai Puteri Remaja Indonesia Intelegensia 2025

Rutan Bengkulu

Rutan Bengkulu Gelar Razia, Nihil Temuan

Rutan Bengkulu

Perkuat Deteksi Narkotika, Rutan Bengkulu Dapat Bantuan 730 Rapid Test Urine

Karutan Bengkulu

Karutan Bengkulu Yulian Fernando: Satu Tahun Transformasi Kemenimipas Hadirkan Sinergi Baru

Please login to join discussion
Square Media Wanita

Berita Utama

Michelle Liu Tampilkan Koleksi “Royal Heritage Twist” di Milan Fashion Night 2025
Berita Utama

Michelle Liu Tampilkan Koleksi “Royal Heritage Twist” di Milan Fashion Night 2025

by Redaksi
28 October 2025
0

Michelle Liu Tampilkan Koleksi “Royal Heritage Twist” di Milan Fashion Night 2025 Jakarta — Kilau budaya Indonesia kembali menembus panggung...

Read moreDetails
Berita-Properti.com

Berita-Properti.com: Portal Berita Komunitas Properti dan Infrastruktur Pertama di Indonesia

28 October 2025
siaran-berita.com

Siaran-Berita.com: Portal Berita Komunitas Baru yang Sukses Menjadi Top di Google Search dan Google News

26 October 2025
3657IMG 20251020 WA0042 1

1,4 Miliar Porsi MBG Dibagikan, Pemerintah Siapkan Generasi Muda yang Sehat dan Kuat

22 October 2025
puteri anak dan remaja banten 2025

Keren! 9 Puteri Anak dan Puteri Banten Siap Harumkan Daerah di Tingkat Nasional

21 October 2025
Rumah Prabu Half Page

Berita Terkait

Lapas Bengkulu, Pemasyarakatan, Deteksi Dini, Pencegahan Narkoba, 13 Program Akselerasi, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Ditjen PAS, Alat Tes Urine, Bersih dari Narkoba, WBP, Sidak, Pembinaan Lapas, Narapidana, Julianto Budhi Prasetyono, Haryanto

Wujudkan Lapas Bersih Narkoba, Lapas Bengkulu Dapat Bantuan Tes Urine

19 November 2025
IMG 20251116 WA0026

Pengajian Rutin Lapas Arga Makmur: Masjid At-Taubah Jadi Ruang Pembinaan Spiritual Warga Binaan

19 November 2025
IMG 20251119 WA0030

Semarak Tasyakuran Hari Bakti Kemenimipas: Lapas Arga Makmur Teguhkan Spirit Pelayanan Berintegritas

19 November 2025
Lapas Bengkulu, BPK RI 2024, Tindak Lanjut Pemeriksaan, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Best Victor Fasharoza, Akuntabilitas Keuangan, Transparansi Anggaran, Pembinaan Pemasyarakatan, Konsinyasi BPK, Reformasi Birokrasi

Lapas Bengkulu Dukung Percepatan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK

19 November 2025
Lapas Bengkulu, Pemagangan Nasional, Mentor Maganghub, Kemenaker, Pembinaan SDM, Best Victor Fasharoza, Hendry Gunawan, Program Pemasyarakatan, Pelatihan Mentor, Evaluasi Peserta Magang, Pembinaan Warga Binaan, Administrasi Pemasyarakatan

Peran Mentor Diperkuat, Lapas Bengkulu Berpartisipasi dalam Sosialisasi Pemagangan

19 November 2025
Lapas Bengkulu, Tasyakuran Hari Bakti, Kemenimmpas 2025, Pemasyarakatan, Imigrasi, Sinergi Layanan, Pembinaan WBP, Forkopimda Bengkulu

Perayaan Hari Bakti Kemenimmpas Perdana Berlangsung Khidmat di Lapas Bengkulu

19 November 2025
Pelataran

Siaran-Berita.com adalah portal media berita online yang terbuka untuk umum dan menerima kontribusi tulisan dari berbagai penulis. Tulisan yang dimuat dapat berupa berita, press release, opini, maupun bentuk tulisan lainnya.

Segala konten yang dipublikasikan di Siaran-Berita.com merupakan tanggung jawab penuh dari masing-masing penulis. Hak cipta atas isi tulisan, gambar, maupun video yang ditayangkan di situs ini sepenuhnya menjadi milik penulis atau pengunggah konten.

Follow Us

  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat dan Ketentuan
  • Disclaimer
  • Mengapa Tulisan Belum Ditayangkan?
  • Contact Us

© 2023 Pelataran - Pres Rilis dan Berita

No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Kirim Tulisan
    • Login
    • Account
    • Logout
  • Login
  • Sign Up

© 2023 Pelataran - Pres Rilis dan Berita