Alat deteksi gagal ginjal oleh tim KidySense dari Universitas Negeri Surabaya
SURABAYA – Dalam sebuah terobosan inovatif yang berpotensi menyelamatkan ribuan nyawa anak Indonesia, tim mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (UNESA) berhasil mengembangkan KidySense – alat deteksi dini gagal ginjal berbasis biosensor dan kecerdasan buatan yang mampu memberikan hasil diagnosa dalam hitungan menit. Inovasi ini hadir sebagai respons atas krisis kesehatan nasional yang mencatat ratusan kasus gagal ginjal akut pada anak dengan tingkat fatalitas yang mengkhawatirkan.
KidySense merepresentasikan lompatan teknologi dalam dunia medis dengan mengintegrasikan tiga komponen mutakhir: sensor warna TCS34725 berpresisi tinggi, mikrokontroler ESP32, dan algoritma Tiny Machine Learning (TinyML). Dalam desain portabel berukuran 15x10x5 cm, alat ini bekerja dengan menganalisis perubahan warna pada strip tes urine yang mengandung biomarker kunci ginjal – albumin, kreatinin, dan urea – kemudian memprosesnya melalui model kecerdasan buatan yang telah dilatih khusus.
Yang membedakan KidySense dari metode konvensional adalah kemampuannya memberikan hasil diagnosa dengan akurasi mencapai 90% dalam waktu kurang dari 3 menit, sementara tes laboratorium biasa membutuhkan 1-2 hari. Keunggulan teknis ini dicapai melalui algoritma machine learning yang tertanam dalam perangkat, mampu melakukan analisis kuantitatif terhadap perubahan warna strip tes dan mengubahnya menjadi nilai konsentrasi biomarker yang andal, sekaligus menghilangkan subjektivitas pembacaan visual oleh mata manusia.
Dari sisi implementasi, KidySense dirancang dengan filosofi frugal innovation – menyederhanakan operasi tanpa mengorbankan akurasi. Perangkat ini dapat dioperasikan secara mudah oleh tenaga medis umum di puskesmas maupun bidan desa melalui antarmuka intuitif dengan tampilan LCD TFT yang langsung memberikan interpretasi hasil jelas disertai rekomendasi tindak lanjut. Dengan konsumsi daya rendah dan baterai Li-Po yang tahan berjam-jam, alat ini menjadi solusi ideal untuk daerah terpencil dengan pasokan listrik terbatas.
KidySense tidak hanya sekedar inovasi teknologi, tetapi merupakan jawaban konkret atas tantangan pemerataan akses kesehatan di Indonesia. Alat ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGS) poin ke-3 tentang kesehatan dan kesejahteraan serta Asta Cita pemerintah mengenai penguatan ketahanan kesehatan nasional.
Menuju tahap komersialisasi, tim telah menyusun peta jalan pengembangan yang mencakup uji validasi klinis ekstensif bersama rumah sakit pendidikan dan proses sertifikasi perangkat medis. Dengan KidySense, deteksi dini gagal ginjal pada anak tidak lagi menjadi privilege daerah perkotaan, tetapi hak setiap anak Indonesia di mana pun mereka berada.