SDIT Al-Fadiyah menggelar pertemuan lanjutan yang melibatkan unsur Yayasan, pihak sekolah, Komite, dan Forum Komunikasi Kelas (FKK) pada Rabu (30/7) di Aula TKIT Al-Fadiyah. Agenda utama pertemuan ini adalah evaluasi pelaksanaan program Tadabbur 5T dan penyesuaian jadwal sekolah sebagai respons terhadap dinamika kegiatan Full Day School dan percepatan materi pelajaran.
Pertemuan dimulai dengan sosialisasi lanjutan terkait Tadabbur 5T, sebuah program internal SDIT Al-Fadiyah yang menitikberatkan pada pemahaman ayat-ayat Al-Qur’an dan implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Program ini direncanakan akan kembali berjalan pekan depan, dan setiap kelas diharapkan mengirimkan perwakilan dari FKK untuk turut serta.
“Kegiatan ini bukan kajian, tetapi ruang refleksi untuk memetik hikmah dari ayat-ayat Al-Qur’an secara kontekstual,” ungkap salah satu perwakilan sekolah dalam sesi pemaparan.
Selain itu, forum juga membahas evaluasi menyeluruh terhadap sistem Full Day School serta percepatan materi sebesar 20 persen yang telah diterapkan. Sejumlah orang tua menyampaikan kekhawatiran terkait dampaknya terhadap kondisi fisik dan psikis siswa, terutama siswa jenjang kelas rendah. Keluhan yang muncul antara lain kelelahan anak, menurunnya fokus belajar di sore hari, tidak optimalnya program tidur siang, hingga terbatasnya waktu untuk kegiatan tambahan di rumah seperti les, mengaji, atau murojaah.

Menanggapi hal tersebut, Yayasan dan sekolah merespon dengan melakukan penyesuaian. Dalam keputusan akhir, ditetapkan bahwa penambahan jam pelajaran (JP) hanya akan dilakukan sebanyak satu JP per jenjang. Dengan demikian, jam pulang siswa kelas tinggi menjadi pukul 14.50, sedangkan kelas rendah menjadi pukul 13.50 setiap Senin hingga Jumat.
“Kami mendengarkan dengan serius setiap masukan. Program ini bukan sekadar memperpanjang jam belajar, tetapi upaya membentuk kebiasaan baik seperti pembiasaan sholat lima waktu,” ujar perwakilan Yayasan.
Kepala SDIT Al-Fadiyah, Rahmat Mahmud, S.Pd.I., M.Pd., menegaskan pentingnya sinergi semua elemen dalam keberhasilan program ini. “Ini adalah forum musyawarah. Kami berharap semua pihak siap dengan konsekuensi keputusan yang diambil. Keberhasilan program tidak hanya bergantung pada kesiapan guru, tapi juga kesiapan siswa dan dukungan dari orang tua,” jelasnya.
Dalam forum tersebut, beberapa orang tua menyampaikan pandangan berbeda. Sebagian mengusulkan agar jam pulang dikembalikan lebih awal karena alasan fisik anak yang masih rentan. Namun ada pula yang mendukung program ini karena dinilai dapat melatih kesiapan mental dan fisik anak sejak dini, serta mengurangi waktu bermain gadget di rumah.
Pertemuan ini ditutup dengan semangat kolaborasi dan keterbukaan untuk terus mengevaluasi serta menyesuaikan program-program pendidikan demi kebaikan peserta didik. Harapannya, SDIT Al-Fadiyah dapat terus menghadirkan sistem pembelajaran yang seimbang antara akademik, spiritual, dan kebutuhan tumbuh kembang anak.
























