Contact Us
Kirim Tulisan
Tulisan Saya
Pelataran
Leaderboard Puteri Anak dan Puteri Remaja Banten 2026
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Kirim Tulisan
    • Login
    • Account
    • Logout
Pelataran
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Kirim Tulisan
    • Login
    • Account
    • Logout
No Result
View All Result
Pelataran
No Result
View All Result
Home Pertanian

Menyeduh Asa di Ketinggian Bandung: Kisah Para Petani Kopi Milenial yang Menembus Pasar Dunia

Khrisna Aditya by Khrisna Aditya
22 July 2025
in Pertanian
A A
0
https://nationalgeographic.grid.id/read/131948261/kopi-tiom-memunguti-yang-diabaikan
858
SHARES
1.2k
VIEWS

Menyeduh Asa di Ketinggian Bandung: Kisah Para Petani Kopi Milenial yang Menembus Pasar Dunia

Di tengah udara sejuk pegunungan Bandung, sekelompok anak muda justru tengah bergelut dengan panasnya mesin sangrai dan teriknya matahari. Mereka bukanlah pencari kerja yang hijrah ke kota, melainkan para “pahlawan” kopi milenial yang memilih kembali ke desa untuk merawat warisan keluarga: kebun kopi. Kisah mereka adalah cerminan semangat baru di dunia pertanian, di mana tradisi berpadu dengan inovasi untuk membawa nama Kopi Priangan hingga ke panggung dunia.

Salah satunya adalah Adi Santoso (29), seorang sarjana desain komunikasi visual yang kini mendedikasikan hidupnya di kebun kopi seluas dua hektar di kawasan Pangalengan. Lima tahun lalu, ia meninggalkan hiruk pikuk Jakarta untuk mengambil alih kebun yang nyaris tak terurus milik kakeknya.

“Awalnya banyak yang mencibir,” kenang Adi sambil menyeruput kopi honey process hasil panennya sendiri. “Sarjana kok pulangnya jadi petani? Tapi saya melihat ada emas terpendam di sini. Kopi dari tanah ini punya karakter yang unik, kenapa tidak kita kelola dengan lebih serius?”

Adi tidak sendiri. Ia bersama beberapa pemuda lainnya membentuk sebuah kolektif bernama “Kopi Jabar Hebat”. Mereka saling berbagi ilmu, mulai dari teknik penanaman organik, metode pascapanen yang beragam seperti natural, honey, dan full washed, hingga strategi pemasaran digital.

Baca Juga

Images1

Bonsai Kelapa : Menyulam Eksotisme Tropis dalam Miniatur Alam

20 July 2025
Potret Perempuan Muda Bertani

Perempuan Penjaga Pangan, Pilar Ketahanan Keluarga

20 June 2025
WhatsApp Image 2025 04 16 at 19.58.17 3

Desa Ngajum Menuju Pertanian Cerdas: Pengembangan Smart Agriculture Greenhouse Berbasis IoT Tingkatkan Kemandirian Warga

19 June 2025
Menteri Imigrasi

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Sambangi Lahan Ketahanan Pangan di Lapas Terbuka Kendal

18 June 2025
Leaderboard Puteri Anak dan Puteri Remaja Banten 2026

Bagi mereka, media sosial bukan lagi sekadar ajang pamer, melainkan etalase utama. Melalui akun Instagram kolektif, mereka tidak hanya menjual biji kopi, tetapi juga “menjual” cerita di baliknya. Setiap unggahan berisi narasi tentang proses dari hulu ke hilir, potret para petani yang tersenyum, hingga pemandangan kebun yang memanjakan mata.

“Kami ingin konsumen tahu bahwa secangkir kopi yang mereka nikmati itu punya cerita panjang. Ada keringat dan harapan para petani di dalamnya,” ujar Rina Amelia (27), anggota kolektif yang bertanggung jawab atas pemasaran. “Pendekatan ini ternyata berhasil. Konsumen tidak hanya membeli produk, tapi juga merasa terhubung dengan kami.”

Hasilnya pun mulai terlihat. Jika dulu para petani di desanya hanya bisa menjual ceri kopi dengan harga murah ke tengkulak, kini Adi dan kawan-kawannya mampu menjual green bean (biji kopi mentah) dan roasted bean (biji sangrai) dengan harga tiga hingga empat kali lipat lebih tinggi. Pembelinya pun tak lagi sebatas kafe-kafe lokal di Bandung atau Jakarta. Beberapa bulan lalu, mereka berhasil mengekspor 500 kilogram biji kopi arabika ke sebuah roastery di Melbourne, Australia.

Tentu, jalan mereka tidak selamanya mulus. Perubahan iklim yang tak menentu menjadi salah satu tantangan terbesar. Namun, semangat mereka tak pernah surut. Inovasi terus dilakukan, seperti membuat sistem irigasi tetes untuk menghemat air dan menanam pohon penaung untuk menjaga ekosistem kebun.

Kisah para petani kopi milenial di Bandung ini adalah bukti nyata bahwa pertanian bisa menjadi profesi yang menjanjikan dan keren. Mereka telah membuktikan bahwa dengan sentuhan kreativitas, teknologi, dan semangat kolaborasi, secangkir kopi lokal tidak hanya mampu menghidupi sebuah keluarga, tetapi juga bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah global. Secangkir harapan yang diseduh dari ketinggian Priangan.

“Disclaimer: Tulisan ini merupakan karya berita khas (feature) fiksi yang dibuat untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah Reportase dan Penulisan Naskah, Program Studi Komunikasi PJJ, Universitas Siber Asia.”

Share343Tweet215Share60Pin77SendShare
Kirim Berita Media Wanita
Previous Post

Rupbasan Mojokerto Ikuti Kegiatan Pengawasan Kearsipan Metode Observasi Langsung Virtual

Next Post

TKIT Al-Fadiyah Gelar Pertemuan Orang Tua dan Bentuk Komite serta FKK Tahun 2025

Khrisna Aditya

Khrisna Aditya

Related Posts

Images1

Bonsai Kelapa : Menyulam Eksotisme Tropis dalam Miniatur Alam

20 July 2025
Potret Perempuan Muda Bertani

Perempuan Penjaga Pangan, Pilar Ketahanan Keluarga

20 June 2025
WhatsApp Image 2025 04 16 at 19.58.17 3

Desa Ngajum Menuju Pertanian Cerdas: Pengembangan Smart Agriculture Greenhouse Berbasis IoT Tingkatkan Kemandirian Warga

19 June 2025
Menteri Imigrasi

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Sambangi Lahan Ketahanan Pangan di Lapas Terbuka Kendal

18 June 2025
Next Post
WhatsApp Image 2025 07 22 at 15.00.04

TKIT Al-Fadiyah Gelar Pertemuan Orang Tua dan Bentuk Komite serta FKK Tahun 2025

1000203629

Gejolak Warga Disambut Janji Sosialisasi: BYD Akhirnya Buka Suara

cfa7cfa9 e737 47f6 a3e9 dfc21d2afc90

Wamen Ossy Sampaikan Lima Pilar sebagai Rujukan Strategi Komunikasi Publik Kementerian ATR/BPN

43c26b9d 507d 40dd abe3 3319413c6180

Selanggarakan Sosialisasi Kehumasan, Kepala Biro Humas dan Protokol: Ketahui Informasi yang Jadi Kebutuhan Masyarakat

e1576d24 b7f2 4a58 864c 523f5dd31b94

Buka Sosialisasi Kehumasan, Wamen Ossy Berpesan agar Strakom Bersifat Informatif, Edukatif, Partisipatif, dan Transformasional

Please login to join discussion
Rumah Prabu Half Page
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat dan Ketentuan
  • Disclaimer
  • Mengapa Tulisan Belum Ditayangkan?
  • Contact Us

© 2023 Pelataran - Pres Rilis dan Berita

No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Kirim Tulisan
    • Login
    • Account
    • Logout
  • Login
  • Sign Up

© 2023 Pelataran - Pres Rilis dan Berita