Medan — Berawal dari halaman rumah sederhana di Jalan Sakti Lubis, Warung Mama Yasmin menjelma menjadi usaha kuliner rumahan yang sukses. Dikelola oleh Ibu Yasmin dan ibunya, warung ini menyajikan pisang goreng renyah yang digemari berbagai kalangan. Hasil studi kelayakan dari mahasiswa STIM Sukma Medan menyimpulkan usaha ini layak dikembangkan secara profesional karena telah memenuhi aspek teknis, pasar, manajemen, dan keuangan.
Dari Gorengan Biasa Menjadi Cita Rasa Luar Biasa
Usaha ini dirintis sejak tahun 2024 oleh Ibu Yasmin dan Nenek Yasmin, dua generasi yang kompak menyajikan makanan ringan khas nusantara. Meski hanya menempati lahan seluas 10 m² di depan rumah, semangat mereka tak bisa diremehkan.
“Awalnya cuma jual ke tetangga. Tapi sekarang, pelanggan bisa sampai ke antre,” ujar Ibu Yasmin kepada tim peneliti mahasiswa STIM Sukma Medan.
Fokus Keuangan & Bisnis
Balik Modal Dalam 5 Bulan, Pisang Goreng Ini Hasilkan Untung 2 Jutaan per Bulan
Dengan modal awal hanya Rp 723 ribu, Warung Mama Yasmin berhasil mencetak laba hingga Rp 2,3 juta per bulan. Dalam analisis kelayakan bisnis yang dilakukan, diperoleh nilai NPV positif dan PBP hanya 163 hari. Produk yang sederhana namun berkualitas, ditambah manajemen operasional mandiri, menjadikan usaha ini efisien dan menjanjikan untuk skala mikro UMKM.
Gaya Humanis & Keluarga
Kisah Ibu & Nenek Bangun Warung Pisang dari Nol Hingga Laris Manis
Di balik gorengan renyah Warung Mama Yasmin, tersimpan kisah keluarga yang menginspirasi. Ibu Yasmin dan neneknya membagi peran dalam berbelanja, memasak, hingga melayani pelanggan. Semangat kekeluargaan, pelestarian, dan konsistensi membuat pelanggan kembali setiap hari. Warung ini menjadi bukti bahwa kebersamaan dan kerja keras dapat menciptakan bisnis yang berkembang.
Gaya Ekonomi Digital
UMKM Pisang Goreng Rumahan Siap Masuk Platform Digital
Warung Mama Yasmin tengah bersiap masuk ke pemasaran digital. Meskipun belum memiliki media sosial atau sistem pemesanan yang berani, pemiliknya menyadari pentingnya branding dan ekspansi. Rencana membuat akun Instagram dan memperluas jaringan dengan kerja sama kantin atau event lokal mulai disusun.
Fokus Legalitas & Masa Depan
Belum Punya Izin? Warung Mama Yasmin Siap Urus NIB dan PIRT
Studi menemukan bahwa meski belum memiliki izin usaha resmi, Warung Mama Yasmin menunjukkan niat kuat untuk mengurus legalitas seperti NIB dan PIRT. Langkah ini akan membuka peluang yang lebih luas, termasuk menjual dalam kemasan, mengikuti pelatihan UMKM, dan menjangkau pasar yang lebih besar.
Tantangan dan Risiko
Cuaca, Tenaga, dan Pesaing Jadi Tantangan Warung Mama Yasmin
Dibalik kesuksesan harian, Warung Mama Yasmin juga menghadapi risiko seperti cuaca buruk, kelelahan tenaga kerja, dan potensi peniruan produk oleh pesaing. Meski begitu, strategi mitigasi seperti diversifikasi menu, perizinan usaha, dan visual branding siap diluncurkan.
Versi Narasi Kuliner
Pisang Goreng Lezat di Gang Kecil: Rasa Bintang Lima Harga Kaki Lima
Tak ada yang menyangka dari gang kecil di Medan lahir pisang goreng yang digandrungi. Dengan harga hanya Rp 1.000 per buah, pelanggan mendapatkan rasa gurih dan renyah yang khas. Warung Mama Yasmin membuktikan bahwa bisnis kuliner tidak perlu mewah—cukup cita rasa, konsistensi, dan pelayanan yang hangat.

























