Pada tanggal 28 Juli 2025, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Gelombang 114 Universitas Hasanuddin menggelar kegiatan sosialisasi bertajuk “Sosialisasi Keterlibatan Masyarakat Desa Tombolo dalam Perencanaan dan Pengelolaan BUMDes”. Kegiatan ini berlangsung di kediaman Kepala Desa Tombolo, Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong kesadaran, pemahaman, dan peran aktif masyarakat dalam setiap tahapan perencanaan dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). BUMDes merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi desa yang dikelola secara mandiri dan transparan oleh masyarakat lokal.
Acara dimulai dengan registrasi peserta dan sambutan dari Kepala Desa Tombolo, Ruslan, S.Pd, yang mengapresiasi kehadiran mahasiswa KKN Universitas Hasanuddin. “Kami sangat mendukung kegiatan ini karena memberikan edukasi langsung kepada masyarakat tentang pentingnya perencanaan partisipatif,” ujar Ruslan.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Yolanda Efruan, mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin. Dalam presentasinya, Yolanda menjelaskan secara rinci tentang tujuan pembentukan BUMDes, manfaat ekonomi lokal yang dapat dihasilkan, serta strategi pelibatan masyarakat.
Keterlibatan masyarakat dalam perencanaan dan pengelolaan BUMDes di Desa Tombolo ternyata masih sangat rendah. Masyarakat hanya menjadi objek, bukan subjek dari pembangunan ekonomi desa. Minimnya sosialisasi, rendahnya literasi warga tentang peran BUMDes, dan kurangnya ruang partisipatif menjadi faktor yang memengaruhi rendahnya keterlibatan masyarakat.
“Keterlibatan aktif warga akan memperkuat legitimasi dan keberlanjutan program BUMDes di Desa Tombolo,” ungkap Yolanda saat menyampaikan urgensi partisipasi publik dalam pengelolaan usaha desa.
Kehadiran BUMDes diharapkan mampu menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi masyarakat desa serta menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan warga. Masyarakat desa memiliki peran sentral sebagai pemilik dan pengawas Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) berdasarkan berbagai aturan perundang-undangan di Indonesia.
Selain paparan materi, kegiatan ini juga menghadirkan sesi diskusi dan tanya jawab yang membuka ruang partisipasi aktif dari warga desa. Peserta menyampaikan aspirasi, tantangan, serta harapan mereka terhadap pengelolaan BUMDes di masa depan.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga membuka ruang refleksi bersama terkait potensi dan peluang desa. Kolaborasi antara mahasiswa KKN, pemerintah desa, dan masyarakat ini menjadi langkah nyata dalam menguatkan tata kelola desa berbasis partisipatif dan berkelanjutan.
Acara diakhiri dengan makan siang bersama dan dokumentasi sebagai bentuk kebersamaan serta penghargaan atas partisipasi seluruh elemen desa.
























