Bengkulu — Suasana Masjid An Nur Lapas Kelas IIA Bengkulu pada Selasa (18/11) terasa lebih hidup. Puluhan warga binaan mengikuti pembinaan kerohanian Islam yang difasilitasi oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bengkulu. Kegiatan yang berfokus pada pengajaran membaca Iqra dan Al-Qur’an ini menjadi bagian dari upaya Lapas Bengkulu menghadirkan pembinaan yang menyentuh aspek spiritual serta mendorong perubahan perilaku positif.
Pembinaan dimulai pukul 10.00 WIB, dipandu oleh tim penyuluh agama Kemenag Kota Bengkulu. Mereka memberikan materi dasar membaca Al-Qur’an yang disesuaikan dengan kemampuan setiap peserta. Pendekatan yang digunakan cukup personal, sehingga warga binaan dapat belajar tanpa rasa canggung meski berada di lingkungan pemasyarakatan.
Kepala Lapas Kelas IIA Bengkulu, Julianto Budhi Prasetyono, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian penting dari pembinaan berkelanjutan. “Penguatan rohani bukan hanya membantu warga binaan menenangkan diri, tetapi juga membekali mereka dengan kemampuan literasi Al-Qur’an yang dapat menjadi bekal setelah kembali ke masyarakat,” ungkapnya.
Subseksi Bimbingan Kemasyarakatan yang mengoordinasikan kegiatan ini memastikan proses berjalan tertib dan memberi kesempatan bagi seluruh peserta untuk belajar secara optimal. Kegiatan serupa juga direncanakan untuk terus ditingkatkan kualitas dan frekuensinya.
Kemenag Kota Bengkulu mengapresiasi keterbukaan Lapas dalam menyediakan ruang bagi pembinaan kerohanian. Menurut para penyuluh, program ini tidak hanya meningkatkan pemahaman agama, tetapi juga membantu membangun kedisiplinan, ketenangan batin, dan motivasi untuk berubah menjadi lebih baik.
Lapas Bengkulu menegaskan akan terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Kemenag, untuk menghadirkan program pembinaan yang bermanfaat dan berdampak nyata. Pembinaan rohani seperti ini menjadi salah satu langkah strategis dalam mendukung proses reintegrasi sosial warga binaan.




















