Bengkulu – Dalam upaya memperkuat sistem keamanan dan ketertiban di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bengkulu, Kepala Lapas Kelas IIA Bengkulu, Julianto Budhi Prasetyono, memimpin langsung kegiatan Penguatan Teknis Jajaran Pengamanan, Rabu (12/11), yang berlangsung di Aula Lapas Bengkulu. Kegiatan tersebut turut dihadiri Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (Ka. KPLP), Hilmawan Indra Waskito, serta Kepala Seksi Administrasi Keamanan dan Ketertiban (Kasi ADM Kamtib), Supian Natalis.
Dalam arahannya, Kalapas Bengkulu Julianto Budhi Prasetyono menegaskan pentingnya peningkatan integritas dan disiplin bagi seluruh petugas pengamanan, baik Komandan Regu, Wadan Jaga, Anggota, maupun petugas P2U.
“Kita harus menegakkan nilai-nilai PRIMA Kemenkumham dan ELOK NIAN Lapas Bengkulu dalam setiap pelaksanaan tugas. Tidak boleh ada toleransi terhadap pelanggaran, terutama terkait penyalahgunaan wewenang, peredaran handphone, pungli, atau bentuk pelanggaran lainnya,” tegas Julianto.
Ia juga menekankan bahwa seluruh jajaran wajib mendukung razia rutin yang dilaksanakan minimal tiga minggu sekali secara efektif, bukan sekadar formalitas.
“Razia bukan hanya kegiatan simbolis, tetapi langkah nyata dalam menjaga keamanan dan mencegah peredaran handphone dan narkoba di dalam lapas,” tambahnya.
Sementara itu, Ka. KPLP Hilmawan Indra Waskito menggarisbawahi pentingnya pemeriksaan rutin kamar hunian, area blok, hingga penggeledahan guna mencegah masuknya alat komunikasi ilegal dan barang terlarang lainnya.
“Seluruh petugas wajib meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan terhadap aktivitas WBP, baik di blok, tempat ibadah, kantin, hingga bengkel kerja. Deteksi dini menjadi kunci utama mencegah gangguan keamanan,” ujar Hilmawan.
Ia juga menambahkan pentingnya koordinasi antarregu dan pos jaga, serta pelaporan cepat terhadap setiap aktivitas mencurigakan.
Di sisi lain, Kasi ADM Kamtib Supian Natalis turut memberikan penguatan teknis terkait pelaksanaan fungsi intelijen, pelaporan, dan evaluasi kegiatan pengamanan.
“Kita harus memastikan setiap langkah pengamanan berjalan sesuai SOP dan arahan Dirjen Pemasyarakatan. Setiap kejadian di dalam kamar harus segera diantisipasi agar tidak berkembang menjadi gangguan keamanan,” jelas Supian.
Selain itu, dalam kegiatan tersebut juga dibahas penerapan tata nilai Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan PRIMA (Profesional, Responsif, Integritas, Modern, Akuntabel) serta tata nilai Lapas Bengkulu ELOK NIAN (Energik, Loyalitas, Optimal, Komitmen, Non Diskriminatif, Inovatif, Akuntabel, No Pungli). Kalapas menegaskan agar seluruh pegawai menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai pedoman dalam bekerja dan berperilaku.
Para pejabat juga mengingatkan jajaran untuk menjauhi praktik judi online dan pinjaman online, serta menjaga soliditas dengan saling peduli terhadap rekan kerja dan keluarga yang tengah sakit.
Sebagai tindak lanjut, Kalapas menegaskan agar seluruh petugas menerapkan sistem barcode untuk penggunaan HP dinas petugas, sebagai langkah transparansi dan pengendalian penggunaan alat komunikasi di lingkungan Lapas Bengkulu.
“Setiap petugas wajib memastikan area blok steril, terutama saat waktu salat dan kegiatan ibadah berlangsung. Keamanan dan ketertiban harus menjadi fokus utama kita,” tutup Julianto.




















