Kegiatan Mahasiswa KKN FP UB Desa Wajak 2025 (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Mahasiswa KKN Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya serta dosen pembimbing lapang, Prof. Dr. Ir. Nurul Aini M.S. ajarkan pembuatan kokedama kepada ibu-ibu PKK sebagai bentuk pemanfaatan media tanam kreatif dan ramah lingkungan.
Desa Wajak, Kabupaten Malang, dikenal sebagai desa yang aktif dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat, terutama melalui peran ibu-ibu PKK. Dalam rangka mendukung kreativitas dan kemandirian perempuan di desa Wajak, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dan dosen pembimbing lapang memperkenalkan program kerja pembuatan kokedama pada Kamis, 17 Juli 2025.
Kokedama, yang berasal dari Jepang, adalah seni menanam tanaman tanpa pot dengan cara membungkus akar tanaman menggunakan media tanah dan lumut yang dibentuk menjadi bola. Selain memiliki nilai estetika yang tinggi, teknik ini juga ramah lingkungan dan mudah dibuat dengan bahan-bahan sederhana.
“Kami ingin memberikan pelatihan yang tidak hanya mudah dipraktikkan tetapi juga bisa menjadi peluang usaha rumahan bagi ibu-ibu,” jelas Etha, salah satu mahasiswa KKN.
Pelatihan yang berlangsung di Pendopo Desa Wajak ini diikuti antusias oleh 36 anggota PKK. Mahasiswa KKN terlebih dahulu menjelaskan teori dasar kokedama, manfaatnya, serta tanaman-tanaman hias yang cocok untuk dijadikan kokedama seperti paku-pakuan, sirih gading, kaktus mini dan tanaman hias lainnya.
Bahan-bahan yang digunakan antara lain: tanah, pupuk kandang, tanaman hias atau bunga hias, serabut kelapa (pengganti lumut), tali goni atau benang rami, benang nilon, sarung tangan plastik, ember, gunting, serta air. Semua bahan ini dapat dengan mudah ditemukan di lingkungan sekitar, sehingga memudahkan ibu-ibu dalam membuat kokedama secara mandiri di rumah.
“Kegiatan ini seru sekali, ternyata gampang membuatnya, dan hasilnya cantik. Bisa untuk hiasan rumah atau jualan,” ungkap Bu Novi, Ketua Tim Penggerak PKK Desa Wajak.
Proses pembuatan kokedama dilakukan secara berkelompok. Mahasiswa KKN mendampingi langsung setiap langkah, mulai dari pencampuran media tanam, pembentukan bola, hingga pembungkusan dengan sabut kelapa dan tali.
Kegiatan ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) poin 12: Responsible Consumption and Production. Dengan memanfaatkan bahan organik dan bahan lokal, kokedama tidak hanya memperindah rumah tetapi juga mendukung produksi berkelanjutan serta pemberdayaan ekonomi rumah tangga.
“Ibu-ibu bisa menjual kokedama ini di pasar atau online, sebagai sumber penghasilan tambahan,” tambah Ratih, mahasiswa KKN lainnya.
Dengan kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat, kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi pelatihan sekali waktu, tetapi dapat berlanjut sebagai gerakan kreatif yang memperkuat ekonomi lokal desa Wajak.
“Bergerak Bersama Wajak, Tumbuhkan Inovasi, Membangun Kreativitas Masyarakat”
#DesaWajak
#SDGs12
#InovasiDekoratifRamahLingkungan
#KKNFPUB
#KKNFPUBDESAWAJAK2025
Penulis: Rohmat Hidayat
Mahasiswa Universitas Brawijaya
Dosen Pengampu Lapang: Prof. Dr. Ir. Nurul Aini M.S.
Editor: Rohmat Hidayat & Khansa Alifa Suci