17 November 2025 – Bengkulu — Upaya meningkatkan kemandirian serta keterampilan warga binaan terus dilakukan Rutan Kelas IIB Bengkulu melalui berbagai program pembinaan. Salah satu yang saat ini menjadi fokus adalah pengembangan lahan pertanian warga binaan, yang sekaligus menjadi implementasi program ketahanan pangan—program akselerasi yang digagas Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam rangka mendukung terwujudnya Asta Cita Presiden Republik Indonesia. Program ini dirancang untuk memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan kualitas pembinaan di lingkungan pemasyarakatan.
Sebagai bentuk pengawasan dan pendampingan, Kepala Sub Seksi Pelayanan Tahanan Rutan Bengkulu, Rafi Rizaldi, melakukan pemantauan pemeliharaan tanaman di lahan pertanian warga binaan pada Senin (17/11). Kegiatan ini merupakan bagian dari monitoring rutin guna memastikan seluruh proses budidaya berjalan optimal sesuai pedoman teknis pertanian yang telah diberikan.
Dalam kesempatan tersebut, Rafi meninjau dua jenis komoditas utama yang tengah dibudidayakan, yaitu semangka non biji dan berbagai sayuran, termasuk cabai rawit. Lahan tanam semangka non biji kini menunjukkan pertumbuhan yang baik, dengan tingkat kelembaban dan keseragaman pertumbuhan yang terjaga. Budidaya semangka dipilih karena memiliki nilai ekonomis tinggi sekaligus relatif mudah dirawat, sehingga sangat cocok untuk dijadikan media pembelajaran bagi warga binaan.
Menurut Rafi Rizaldi, kondisi seluruh tanaman saat ini cukup baik. Ia menyampaikan bahwa hasil pengamatan menunjukkan pertumbuhan tanaman berada dalam fase yang sesuai dengan rencana. Jika tidak ada kendala cuaca maupun serangan hama, dalam beberapa bulan ke depan lahan pertanian tersebut sudah memasuki masa panen. “Kami optimistis kegiatan pertanian ini tidak hanya memberikan hasil panen yang baik, tetapi juga menjadi bekal keterampilan berharga bagi warga binaan,” ujarnya.
Rafi juga menegaskan bahwa program ini bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi merupakan bagian dari strategi besar pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Melalui program akselerasi yang dicanangkan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, seluruh satuan kerja pemasyarakatan didorong untuk memberdayakan lahan dan potensi warga binaan secara maksimal. Rutan Bengkulu menjadi salah satu yang aktif mengimplementasikan kebijakan tersebut.
Program ini juga selaras dengan Asta Cita Presiden RI yang menekankan pentingnya penguatan sumber daya manusia, pemberdayaan masyarakat, serta ketahanan pangan sebagai pilar pembangunan nasional. Dengan melibatkan warga binaan dalam kegiatan pertanian produktif, Rutan Bengkulu tidak hanya mendukung agenda nasional, tetapi juga memberikan ruang bagi warga binaan untuk mengembangkan keterampilan yang berguna setelah kembali ke masyarakat.























