BARRU – Di tengah birunya laut Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, tersembunyi sebuah surga kecil bernama Pulau Putiangin. Pulau seluas lebih dari dua hektar ini dihuni 467 jiwa yang tinggal di 103 rumah dengan 153 kepala keluarga. Warga setempat dikenal ramah dan santun, menambah hangatnya pengalaman berkunjung. Meski kecil secara fisik, keindahan alamnya jauh melampaui ukurannya.
Perjalanan menuju pulau ini tergolong mudah. Dari Makassar, wisatawan menempuh perjalanan darat hampir dua jam, lalu menyeberang dari Dermaga Desa Tellumpanua menggunakan perahu selama 30–40 menit.
Kepala Dusun Putiangin, Asmar, menjelaskan, “Terumbu karang di sini sangat indah. Pasir putihnya bersih dan lembut, cocok untuk kegiatan wisata. Ini benar-benar mendukung pengembangan pariwisata Pulau Putiangin,” kata Asmar kepada wartawan, Kamis (20/11/2025).
Pulau Putiangin bukan hanya surga untuk menikmati panorama laut, tetapi juga memiliki potensi besar untuk budidaya ikan. Namun, Asmar mengakui ada kendala yang menghambat: “Banyak perahu yang beroperasi di sekitar pulau, sehingga sedikit mengganggu pertumbuhan pembudidaya terumbu karang.” Meski demikian, ia tetap optimis bahwa pengelolaan yang tepat bisa menyeimbangkan kegiatan wisata dan budidaya laut.
Setiap sudut pulau menyimpan pesona alam yang memikat. Perairan jernih memantulkan sinar matahari, sementara kehidupan lautnya kaya warna. Pembangunan fasilitas wisata seperti gazebo atau area penimbunan kecil dinilai bisa menambah daya tarik pengunjung. “Kalau dikelola dengan baik, Pulau Putiangin bisa menjadi destinasi unggulan yang memperkuat perekonomian lokal,” ujar Asmar.
Meski memikat, Pulau Putiangin tak lepas dari ancaman. Aktivitas ilegal seperti pemboman ikan dan penggunaan bahan bius masih terjadi, sebagian besar dilakukan oleh pelaku dari luar kabupaten. “Kami berharap aparat keamanan lebih memperhatikan kondisi ini. Keberadaan mereka mengancam kelestarian terumbu karang dan kehidupan laut di sini,” ungkap Asmar.
Bagi pengunjung, Pulau Putiangin menawarkan pengalaman tak terlupakan: snorkeling di terumbu karang alami, berjalan di pasir putih lembut, atau menikmati senja yang memantul di permukaan laut. Aktivitas ini bukan sekadar rekreasi, tetapi juga cara menghargai alam yang rapuh dan kaya potensi.
Dengan perhatian pemerintah dan dukungan masyarakat lokal, Pulau Putiangin berpotensi berkembang menjadi destinasi wisata berkelanjutan sekaligus pusat budidaya laut produktif. Surga kecil ini menjadi simbol harmonisasi antara manusia dan alam, menunjukkan bahwa keindahan dan keberlanjutan dapat berjalan beriringan.
Pulau Putiangin bukan sekadar titik di peta Barru. Ia menjadi pengingat bahwa alam Indonesia menyimpan keajaiban yang menunggu untuk ditemukan, dirawat, dan dibagikan kepada dunia.

#PulauPutiangin #ExploreBarru #WisataBarru #HiddenGemSulsel #SnorkelingTime #PesonaIndonesia #VisitBarru #LiburanAsik #TravelRekomendasi

























