Contact Us
Login
Logout
Pelataran
Leaderboard Satu Rumah
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Kirim Tulisan
    • Login
    • Account
    • Logout
Pelataran
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Kirim Tulisan
    • Login
    • Account
    • Logout
No Result
View All Result
Pelataran
No Result
View All Result
Home Internasional

Migrasi sebagai Alat Tawar: Politik Perbatasan antara Turki dan Uni Eropa

vannisa.fitri12 by vannisa.fitri12
5 July 2025
in Internasional
A A
0
IMG 8848
864
SHARES
1.3k
VIEWS

Isu migrasi tidak lagi sekedar menjadi tantangan kemanusiaan bagi Eropa. Namun, telah berkembang menjadi sebuah instrument kekuasaan dan alat tawar strategis dalam hubungan internasional, khususnya antara Uni Eropa (UE) dan Turki. Dalam dinamika ini, pengungsi bukan hanya menjadi subjek perlindungan, tetapi objek politik yang diperdagangkan dalam perjanjian, ditahan di perbatasan, dan dikorbankan atas nama stabilitas geopolitik.  Artikel ini mengulas bagaimana Turki menggunakan isu migrasi sebagai alat tawar politik dalam hubungannya dengan Uni Eropa, dinamika kepentingan dua pihak serta dampaknya terhadap perlindungan hak asasi pengungsi.

Turki dan Uni Eropa : Siapa yang Bergantung pada Siapa ?

Secara tradisional, Uni Eropa dipandang sebagai aktor dominan dalam hal ekonomi, politik dan hubungan regional. Namun kasus migrasi mengungkapkan adanya ketergantungan struktural Uni Eropa terhadap Turki. Perjanjian antara Uni Eropa dan Turki  tahun 2016 atau yang dikenal dengan EU-Turkey Statement. Perjanjian bukan hanya soal dana yang berikan sebesar €3 milliar atau pengelolaan arus migran, melainkan sebagai bentuk pengalihan tanggung jawab kemanusiaan dari Uni Eropa ke Turki. Dalam konteks tersebut, Turki menyadari posisinya sebagai zona peyangga migrasi sehingga secara terbuka menggunakan isu tersebut sebagai alat tawar dalam diplomatik. Presiden Erdogan juga beberapa kali mengancam “membuka gerbang ke Eropa” saat tuntutannya tidak dipenuhi, baik dalam hal kebijakan terhadap Suriah, sanksi politik maupun bantuan ekonomi. Hal ini menandakan adanya pergesaran kekuasaan simbolik dimana negara yang bukan anggota Uni Eropa memiliki kontrol terhadap kebijakan internal kawasan Eropa.

Sejarah Ketegangan dan Jalan Buntu Keanggotaan

            Hubungan Uni Eropa dan Turki bukan hanya soal migrasi. Sejak tahun 1999, Turki secara resmi menjadi kandidat anggota Uni Eropa. Namun proses tersebut mengalami stagnasi karena beberapa faktor seperti, hak asasi manusia, kebebasan pers, serta kebijakan luar negeri Turki yang semakin otonom dan bertentangan dengan posisi Uni Eropa, terutama dalam hal kudeta, intervensi Turki terhadap Suriah dan bangsa Kurdi, konflik di Laut Mediterania Timur dan kedekatannya dengan Rusia. Perlambatan proses integrasi ini memperburuk ketegangan di antara kedua pihak, di mana Turki mulai mengalihkan fokusnya ke arah Eurasia dan dunia Islam, serta memanfaatkan peran sebagai aktor regional dalam isu energi, migrasi dan keamanan. Baru-baru ini, Turki juga menunjukkan ketertarikannya untuk bergabung dengan BRICS, sebagai upaya untuk memperluas jejaring diplomatik di luar kekuatan Barat. Di tengah buntunya jalan menuju integrasi, hal ini membuat migrasi menjadi satu-satunya saluran di mana Turki memiliki posisi tawar secara nyata.

Dilema Uni Eropa: Antara Nilai dan Kepentingan

Baca Juga

The U.S. military is strengthening its Navy presence near Venezuela

Ketika “Perang Narkoba” Berubah Menjadi Konflik Militer di Karibia

2 December 2025
perubahan iklim

Dampak Kekeringan dan Perubahan Iklim terhadap Kelaparan di Horn of Africa (2021–2023): Tantangan Ketahanan Pangan Global

27 November 2025
Kemiskinan, Kelaparan, dan Kekerasan terhadap Perempuan Meningkat di Sudan

Kemiskinan, Kelaparan, dan Kekerasan terhadap Perempuan Meningkat di Sudan

25 November 2025
IMG 20251118 WA0011

Dubes Pakistan Sampaikan Salam dan Harapan kepada Presiden Prabowo, Janji Kerja Sama di Seluruh Aspek

19 November 2025
Banner Publikasi Press Release Gratis

Disatu sisi, Uni Eropa mengklaim sebagai sebuah institusi yang menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, demokrasi, hak asasi manusia, perlindungan pengungsi dan multilateralitas. Namun pada praktiknya, kebijakan migrasi Uni Eropa bertolak belakang dan memperlihatkan ambiguitas moral, seperti memberikan pengelolaan migrasi ke negara dengan catatan HAM yang diperdebatkan, memberlakukan pemulanngan paksa migran secara illegal di perbatasan Yunani dan Balkan serta gagal menyepakati sistem redistribusi pengungsi yang adil di antara negara anggota kawasan. Hal ini menunjukkan, Uni Eropa terjebak dalam dilema antara menjaga citra moral dan mengamankan batas territorial kawasan. Ketidakseimbangan politik internal antara negara-negara anggota juga turut memperburuk situasi imi. Beberapa negara seperi Jerman dan Swedia lebih terbuka dalam relokasi pengungsi, sementara negara-negara Visegrad (Hungaria, Polandia, Republik Ceko dan Slovakia) menolak skema solidaritas tersebut.

Konteks Global dan Potensi Krisis kemanusiaan terbaru

Konflik Gaza, Afghanistan dan Sudan telah menyebabkan gelombang baru peningkatan jumlah pengungsi yang kembali menjadikan Turki sebagai jalur transit utama. Hal tersebut menimbulkan beban domestik yang berat yang membuat Turki kembali menuntut Uni Eropa untuk memperbarui perjanjian migrasi dengan tuntutan yang lebih luas dari segi ekonomi, pertahanan hingga negosiasi politik. Di sisi lain, Uni Eropa masih belum menunjukkan kapasitas institutional dalam membangun kebijakan migrasi yang kolektif dan berkelanjutan. Perbedaan pandangan dan bangkitnya politik kanan di Eropa membuat kebijakan sulit untuk diterapkan, Ironisnya, strategi memindahkan tanggung jawab untuk mengendalikan arus migrasi juga diterapkan oleh Uni Eropa terhadap negara lain, seperti Libya dan Tunusia. Hal tersebut menunjukkan bahwa kecenderungan kuat untuk mengalihkan tanggung jawab perlindungan pengungsi kepada negara mitra di luar kawasan.

 

Analisis Teoritis : Interdepensi Asimetris dan Sekurititasi

Persoalan migrasi jika dilihat dalam perspektif teori hubungan internasional, situasi ini mengambarkan interdepensi yang kompleks seperti yang dikemukan oleh Robert Keohane dan Joseph Nye, di mana aktor yang terlihat lebih kuat justru berada dalam posisi yang rentan karena ketergantungan terhadap pihak lain. Dalam konteks ini, Uni Eropa sebagai aktor yang lebih kuat justru mengalami kerentanan struktural akibat ketergantungan pada Turki dalam mengendalikan arus migrasi. Sementara dari perspektif teori sekuritasi (Copenhagen School), migrasi telah diubah menjadi isu keamanan non-tradisional. Hal ini terlihat dari beberapa kebijakan memindahkan tanggung jawab untuk mengendalikan arus migrasi, pembangunan pagar pembatas, penggunaan teknologi pengawasan yang sangat canggih hingga kerja sama dengan negara-negara non-anggota Uni Eropa seperti Turki, Libya dan Tunisia, alih-alih memperkuat sistem suaka yang berlandasakna hak asasi manusia.

Kesimpulan

Dalam kasus Uni Eropa dan Turki ini menunjukkan bahwa politik migrasi tidak netral dan sangar erat dengan dinamika kekuasaan, kepentingan dan negosiasi. Ketika pengungsi dijadikan sebagai alat tawar, maka bukan hanya nilai-nilai kemanusiaan yang dipertaruhkan, namun juga legitimiasi politik kawasan itu sendiri. Dengan demikian, Uni Eropa perlu untuk mengembangka kerangka kerja migrasi yang mandiri tanpa tekanan dari pihak eksternal dan Turki harus menunjukkan transparansi dan tanggung jawab dalam pengelolaan dana internasional dan perlindungan pengungsi

Share346Tweet216Share60Pin78SendShare
Kirim Berita Media Wanita
Previous Post

Tebarkan Pesona Malam Minggu di Ethnik Coffee Bersama Americano dan Kopi Aren

Next Post

Drama Kontroversial dan Gol Spektakuler Tak Mampu Selamatkan Timnas Putri dari Kekalahan Kontra Taiwan

vannisa.fitri12

vannisa.fitri12

Related Posts

The U.S. military is strengthening its Navy presence near Venezuela

Ketika “Perang Narkoba” Berubah Menjadi Konflik Militer di Karibia

2 December 2025
perubahan iklim

Dampak Kekeringan dan Perubahan Iklim terhadap Kelaparan di Horn of Africa (2021–2023): Tantangan Ketahanan Pangan Global

27 November 2025
Kemiskinan, Kelaparan, dan Kekerasan terhadap Perempuan Meningkat di Sudan

Kemiskinan, Kelaparan, dan Kekerasan terhadap Perempuan Meningkat di Sudan

25 November 2025
IMG 20251118 WA0011

Dubes Pakistan Sampaikan Salam dan Harapan kepada Presiden Prabowo, Janji Kerja Sama di Seluruh Aspek

19 November 2025
Next Post
images 1 1

Drama Kontroversial dan Gol Spektakuler Tak Mampu Selamatkan Timnas Putri dari Kekalahan Kontra Taiwan

WhatsApp Image 2025 07 06 at 11.55.04

Menteri ATR/BPN Curiga Penjualan 4 Pulau di Anambas Berkaitan dengan Kepentingan Geopolitik

WhatsApp Image 2025 07 06 at 11.50.43

Kementerian ATR/BPN Tegaskan Privatisasi Pulau di Indonesia Tak diatur UU

WhatsApp Image 2025 07 06 at 11.45.51

Isu Tanah Girik Disita Negara Mulai 2026 Ternyata Hoaks, Ini Penjelasan Kementerian ATR/BPN

Pijat

Mengangkat Tradisi Pijat dalam Modul Biologi, Langkah Edukasi Berakar Budaya

Please login to join discussion
Square Media Wanita

Berita Utama

WhatsApp Image 2025 12 06 at 20.01.15 80c4f496
Berita Utama

Produktif dan Mandiri, Warga Binaan Lapas Bandanaira Rutin Rawat Tanaman Kacang Panjang

by Redaksi Lapas Bandanaira
6 December 2025
0

Banda Naira, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Bandanaira terus mengembangkan program pertanian sebagai bagian dari pembinaan kemandirian bagi...

Read moreDetails
Percepat Pemulihan Sistem Kelistrikan di Aceh: 500 Personel PLN Tiba di Lokasi Tower Terdampak

Percepat Pemulihan Sistem Kelistrikan di Aceh: 500 Personel PLN Tiba di Lokasi Banjir

6 December 2025
Michelle Liu Tampilkan Koleksi “Royal Heritage Twist” di Milan Fashion Night 2025

Michelle Liu Tampilkan Koleksi “Royal Heritage Twist” di Milan Fashion Night 2025

28 October 2025
Berita-Properti.com

Berita-Properti.com: Portal Berita Komunitas Properti dan Infrastruktur Pertama di Indonesia

28 October 2025
siaran-berita.com

Siaran-Berita.com: Portal Berita Komunitas Baru yang Sukses Menjadi Top di Google Search dan Google News

26 October 2025
Rumah Prabu Half Page

Berita Terkait

WhatsApp Image 2025 12 06 at 20.01.15 80c4f496

Produktif dan Mandiri, Warga Binaan Lapas Bandanaira Rutin Rawat Tanaman Kacang Panjang

6 December 2025
rutan bengkulu

Warga Binaan Rutan Bengkulu Semarakkan Masjid At-Taubah dengan Latihan Hadroh

6 December 2025
Lapas Bengkulu, Extra Fooding, WBP Lansia, Klinik Pratama, Pembinaan, Pelayanan Kesehatan, Julianto Budhi Prasetyono, Sri Rahayu, Kelompok Rentan, Pemasyarakatan

Peduli Lansia, Lapas Kelas IIA Bengkulu Gelar Program Extra Fooding

6 December 2025
WhatsApp Image 2025 12 06 at 10.53.45

Wujudkan Pemasyarakatan Sehat, ASN dan Peserta Magang Lpka Bengkulu Laksanakan Kerja Bakti Bersama

6 December 2025
Mahasiswa AKUB menginguti Rekoleksi Adven dengan penuh antusias (05/12/2025)

Pendidikan Hati, Karakter, dan Kedisplinan Mahasiswa AKUB:

6 December 2025
Lapas Bengkulu, Kerja Bakti, Kebersihan Lingkungan, Kesiapsiagaan Banjir, Brandgang, Julianto Budhi Prasetyono, ADM Kamtib, Pemasyarakatan, Bengkulu, Mitigasi Bencana, Gotong Royong

Kalapas Bengkulu Pimpin Aksi Bersih-Bersih, Wujudkan Lingkungan Aman dan Sehat

6 December 2025
Pelataran

Pelataran.com adalah portal media berita online yang terbuka untuk umum dan menerima kontribusi tulisan dari berbagai penulis. Tulisan yang dimuat dapat berupa berita, press release, opini, maupun bentuk tulisan lainnya.

Segala konten yang dipublikasikan di Pelataran.com merupakan tanggung jawab penuh dari masing-masing penulis. Hak cipta atas isi tulisan, gambar, maupun video yang ditayangkan di situs ini sepenuhnya menjadi milik penulis atau pengunggah konten.

Follow Us

Pelataran.com

Jika Anda merasa keberatan dengan adanya tulisan, gambar, atau video yang ditampilkan di situs ini karena alasan hak cipta atau alasan lainnya, silakan hubungi tim redaksi melalui email di:

📧 redaksi@pelataran.com

Kami akan segera meninjau dan menghapus konten yang dimaksud sesuai dengan kebijakan dan pertimbangan redaksi.

Penting!

Tulisan yang tidak disertai dengan foto atau gambar atau ilustrasi tidak akan dipublikasikan dan akan langsung dihapus oleh Redaksi. Gambar harus ada hubungannya dengan tulisan ya dan bukan foto selfie penulis

Pemberitahuan!

Pelataran.com adalah portal berita komunitas yang berpusat di Jakarta dan tidak memiliki kantor perwakilan dimanapun. Tulisan atau berita yang ada merupakan kontribusi penulis lepas dari seluruh Indonesia bahkan dari seluruh dunia. Hati-Hati dengan oknum yang meng-atas-nama-kan Pelataran.com dengan mengaku sebagai wartawan, karena kami tidak memiliki wartawan dan tidak mengeluarkan kartu pengenal wartawan atau Kartu Pers atau Press ID Card.

Iklan Guest Post
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat dan Ketentuan
  • Disclaimer
  • Mengapa Tulisan Belum Ditayangkan?
  • Contact Us

© 2023 Pelataran - Pres Rilis dan Berita

No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Kirim Tulisan
    • Login
    • Account
    • Logout
  • Login
  • Sign Up

© 2023 Pelataran - Pres Rilis dan Berita