Bengkulu – Jajaran struktural Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bengkulu mengikuti kegiatan Zoom Meeting bersama Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Bengkulu yang dipimpin langsung oleh Kepala Kanwil, Haposan Silalahi, pada Selasa (11/11). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) pemasyarakatan se-wilayah Bengkulu.
Kepala Lapas Kelas IIA Bengkulu, Julianto Budhi Prasetyono, memimpin langsung jajaran pejabat struktural dalam mengikuti kegiatan tersebut dari ruang rapat utama. Pertemuan daring tersebut membahas sejumlah poin penting terkait optimalisasi program kerja, peningkatan kedisiplinan, serta dukungan terhadap kegiatan pameran UMKM yang akan digelar pada 18 November mendatang.
Dalam arahannya, Kakanwil Haposan Silalahi menekankan pentingnya optimalisasi penggunaan aplikasi Srikandi sebagai sistem administrasi surat menyurat yang terintegrasi secara digital. Ia menginstruksikan agar aplikasi tersebut diinstal pada perangkat seluler seluruh pejabat dan staf guna mempercepat layanan administrasi.
Selain itu, Kanwil juga mendorong setiap UPT untuk memaksimalkan kegiatan kerja Warga Binaan, khususnya pada sektor pertanian dan perikanan sebagai bagian dari program ketahanan pangan nasional. Penentuan luas lahan dan jumlah WBP yang terlibat harus mengikuti prosedur Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) agar kegiatan berjalan sesuai aturan dan efektif.
Arahan berikutnya menyoroti pentingnya pelaksanaan razia Zero Halinar (HP, Pungli, dan Narkoba) sebanyak tiga kali dalam seminggu. Petugas diminta melaksanakan kegiatan dengan cara humanis dan tidak arogan.
Kakanwil menegaskan, Ka. KPLP bertanggung jawab penuh terhadap anggotanya, terutama dalam menjaga integritas dan ketertiban di dalam lapas.
Bagi Warga Binaan berisiko tinggi (high risk), diminta agar segera diusulkan pemindahannya ke luar Provinsi Bengkulu untuk menjaga stabilitas keamanan. Sementara bagi petugas yang terbukti memfasilitasi penggunaan HP atau terlibat dalam praktik penipuan online, akan dilaporkan langsung kepada Kakanwil dan dipindahkan ke UPT di luar wilayah Bengkulu.
Pada kesempatan tersebut, turut disampaikan Surat Edaran Direktorat Pembinaan yang menindaklanjuti kolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UMKM. Bengkulu bersama Papua Barat akan berpartisipasi dalam Pameran Raya UMKM pada 18 November mendatang, di mana setiap UPT diminta mengirimkan hasil karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Lapas Bengkulu direncanakan akan menampilkan berbagai produk unggulan hasil kegiatan kerja WBP, seperti kopi olahan, kompor hasil karya bengkel kerja, dan produk kreatif lainnya. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah promosi dan pembuktian bahwa pembinaan di Lapas mampu melahirkan karya produktif dan bernilai ekonomi.
Kalapas Bengkulu, Julianto Budhi Prasetyono, dalam kesempatan terpisah menyampaikan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti seluruh arahan Kanwil Ditjenpas dengan langkah nyata di lapangan.
“Kami berkomitmen mendukung penuh kebijakan Kanwil Ditjenpas dalam memperkuat disiplin, transparansi, serta meningkatkan produktivitas warga binaan melalui kegiatan kerja yang bermanfaat dan berdampak sosial,” ungkap Julianto.





















