Komunikasi $ adalah bagian penting dari eksistensi manusia. Modul $ Komunikasi Interpersonal$ menjelaskan bahwa sekitar 75% waktu manusia digunakan untuk berkomunikasi, menjadikan keterampilan ini sangat esensial dalam berbagai aspek kehidupan, terutama dalam menjalin hubungan antarpersonal yang sehat dan produktif. $ Komunikasi interpersonal$ tidak hanya melibatkan pertukaran informasi, tetapi juga membangun hubungan emosional, sosial, dan profesional yang saling menguatkan.
Pengertian dan Fungsi Komunikasi Interpersonal
$ Komunikasi interpersonal$ adalah bentuk komunikasi antara dua orang atau lebih yang bersifat langsung, baik melalui kata-kata (verbal) maupun gestur, ekspresi wajah, atau bahasa tubuh (nonverbal). Deddy Mulyana menjelaskan bahwa komunikasi jenis ini merupakan yang paling ampuh dalam mempengaruhi sikap karena terjadi secara langsung dan memungkinkan terjadinya feedback secara instan.
Dalam kehidupan sosial maupun organisasi, komunikasi interpersonal memiliki beberapa fungsi utama, seperti:
Menyampaikan informasi yang valid dan bertanggung jawab (fungsi informasi),
Memberikan arahan atau perintah (fungsi instruktif),
Mempengaruhi atau memotivasi (fungsi persuasi),
Membangun hubungan dan kerja sama yang harmonis (fungsi integrasi),
Mengungkapkan emosi (fungsi emosional),
Menyampaikan evaluasi dan umpan balik (fungsi evaluatif).
Kunci Efektivitas Komunikasi Interpersonal
Agar $ komunikasi interpersonal$ berjalan efektif, perlu memperhatikan lima prinsip utama, yaitu keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif, dan kesetaraan. Kelima prinsip ini membantu menciptakan suasana komunikasi yang kondusif dan saling membangun kepercayaan.
Namun, tentu saja tidak semua$ komunikasi$ berjalan mulus. Hambatan bisa muncul dari berbagai sisi, mulai dari perbedaan latar belakang dan emosi (hambatan individual), ketidaktepatan dalam penggunaan media atau bahasa (hambatan fisik dan semantik), hingga masalah dalam struktur organisasi (hambatan mekanik).
Faktor Penentu Efektivitas Komunikasi Interpersonal
Dalam modul, disebutkan lima ciri $ komunikasi interpersonal$ yang efektif:
Keterbukaan (Openness): bersikap jujur dan transparan dalam menyampaikan pikiran.
Empati (Empathy): mampu menempatkan diri dalam perspektif orang lain.
Dukungan (Supportiveness): memberikan suasana komunikasi yang mendukung.
Sikap positif (Positiveness): menjaga nada dan pilihan kata yang membangun.
Kesetaraan (Equality): memperlakukan orang lain sebagai mitra sejajar.
Selain itu, saya juga menyadari pentingnya persepsi interpersonal, konsep diri, dan atraksi interpersonal dalam proses komunikasi. Kemampuan untuk memahami bagaimana orang lain memaknai pesan yang kita sampaikan, serta seberapa percaya diri kita terhadap diri sendiri, sangat berpengaruh terhadap hasil komunikasi.
Pengalaman Pribadi: Komunikasi Interpersonal dalam Karang Taruna dan UKM Kampus
Sebagai anggota aktif Karang Taruna di lingkungan tempat tinggal saya sendiri, saya banyak belajar bagaimana membangun $ komunikasi $ yang efektif dan $ pengembangan diri$ dalam masyarakat. Karang Taruna sebagai organisasi kepemudaan yang bersifat sosial kerap melibatkan banyak orang dari berbagai latar belakang. Ketika merancang program kerja seperti bakti sosial atau pelatihan kewirausahaan, saya sering dihadapkan pada situasi yang menuntut kemampuan untuk menyampaikan ide secara jelas, mendengarkan dengan empati, dan menyatukan pendapat yang berbeda agar keputusan bersama bisa diambil secara demokratis.
Selain aktif di masyarakat, saya juga menjabat sebagai Humas di $ UKM Olahraga kampus$ . Tugas ini menuntut saya menjadi penghubung antara internal UKM dan pihak eksternal seperti birokrasi kampus dan sponsor. Salah satu tantangan terbesar adalah saat terjadi miskomunikasi soal pemakaian lapangan. Saya langsung bertemu pihak kampus, memberikan penjelasan dan permintaan maaf secara terbuka. Pengalaman ini mengajarkan pentingnya respons yang tepat, komunikasi empatik, serta bahasa tubuh yang positif dalam membangun kembali kepercayaan dan menjaga hubungan baik antar pihak.
Cover
LDKO UKM OLAHRAGA 2025
Dalam kedua organisasi tersebut, saya menyadari bahwa efektivitas $ komunikasi$ tidak hanya terletak pada kemampuan berbicara, tetapi juga pada self-disclosure (keterbukaan diri), kemampuan membaca bahasa tubuh, memberi dukungan emosional, serta menjaga nada komunikasi agar tetap bersahabat. Salah satu hal yang paling saya pelajari adalah bagaimana menyesuaikan cara berkomunikasi dengan karakter masing-masing orang, serta pentingnya membangun hubungan interpersonal yang dilandasi kepercayaan dan rasa saling menghargai.
Kesimpulan
$ Komunikasi interpersonal$ bukan sekadar teori dalam modul kuliah, melainkan keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan nyata. Baik dalam organisasi sosial seperti Karang Taruna maupun organisasi kampus seperti UKM, $ komunikasi interpersonal$ berperan penting dalam menjaga sinergi antaranggota, menyelesaikan konflik, dan menciptakan suasana kerja yang produktif dan menyenangkan.
Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip $ komunikasi interpersonal$ secara konsisten, kita tidak hanya menjadi komunikator yang baik, tetapi juga pribadi yang mampu membangun relasi yang lebih kuat, saling mendukung, dan bermakna dalam setiap peran yang kita jalani, baik di masyarakat maupun di lingkungan akademik.
