Contact Us
Login
Logout
Pelataran
Leaderboard Puteri Anak dan Puteri Remaja Banten 2026
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Kirim Tulisan
    • Login
    • Account
    • Logout
Pelataran
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Kirim Tulisan
    • Login
    • Account
    • Logout
No Result
View All Result
Pelataran
No Result
View All Result
Home Sorot

Fenomena Kontemporer Ulama Investor vs Netizen Aktivis

Ketika Agama, Tambang, dan Etika Publik Bertabrakan

Redaksi by Redaksi
10 June 2025
in Sorot
A A
0
images 1
854
SHARES
1.2k
VIEWS

Di era ketika informasi berseliweran dalam hitungan detik, publik tak lagi pasif menyaksikan kontradiksi moral para elite. Fenomena terkini tentang ulama yang merangkap investor atau pejabat korporasi tambang, berhadapan dengan netizen yang terus mengkritik lewat media sosial, menyingkap satu babak baru dalam relasi kuasa, agama, dan kapital. Salah satu potret terhangat muncul dari sorotan publik terhadap KH. Fahrur Rozi, yang belakangan ramai diperbincangkan karena menjabat sebagai Komisaris Independen di PT Gag Nikel, anak usaha PT Antam Tbk, yang bergerak di sektor pertambangan nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Dalam pernyataan resminya, Fahrur Rozi menegaskan bahwa kehadirannya di kursi komisaris tidak membawa nama besar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), melainkan sebagai pribadi. Namun, bagi banyak publik yang cermat dan kritis, pernyataan itu justru memantik pertanyaan mendasar: mungkinkah seorang tokoh publik, apalagi ulama, benar-benar memisahkan identitas pribadinya dari simbol institusional yang melekat padanya?
Netizen pun bereaksi cepat. Di jagat maya, pernyataan Fahrur Rozi disebut sebagai “omong kosong” atau bahkan “sampah mulut ulama”. Ungkapan yang keras, tapi mencerminkan kekecewaan kolektif terhadap moralitas publik para pemimpin spiritual yang justru berkelindan dengan kepentingan korporasi, apalagi di sektor yang penuh konflik seperti tambang nikel.

Isu keterlibatan ulama dalam struktur bisnis pertambangan bukan soal baru, namun menjadi sangat sensitif saat dikaitkan dengan kasus PT Gag Nikel. Perusahaan ini sebelumnya telah menuai kritik tajam dari pegiat lingkungan dan masyarakat adat setempat. Dalam laporan Koalisi Masyarakat Sipil Papua Barat (2024), eksplorasi dan eksploitasi tambang di Pulau Gag dinilai mengancam ekosistem hutan tropis dan kelangsungan hidup masyarakat adat Maya. Selain itu, perusahaan ini juga pernah ditolak izinnya oleh Bupati Raja Ampat pada tahun 2013 karena merusak lingkungan dan melanggar prinsip pembangunan berkelanjutan.

Ketika seorang tokoh agama masuk ke dalam struktur kekuasaan korporat seperti ini, publik pantas mempertanyakan etika sosialnya. Apalagi bila ulama tersebut berasal dari organisasi keagamaan besar seperti NU yang dikenal punya sejarah panjang membela kaum mustadh’afin. Maka, tidak heran bila netizen menggugat: apakah ulama hari ini menjadi pelindung rakyat atau justru perpanjangan tangan oligarki?

Fenomena ini memperlihatkan ketegangan antara dua kutub: “Ulama Investor” yang mulai merangkul peran sebagai aktor ekonomi dengan dalih profesionalisme, dan “Netizen Aktivis” yang merepresentasikan suara-suara kritis akar rumput di ruang digital. Bagi sebagian orang, ulama yang merambah ke dunia investasi dianggap bentuk modernisasi peran. Tapi bagi lainnya, itu justru pengkhianatan terhadap idealisme moral keagamaan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa jabatan komisaris bukan jabatan teknis operasional.

Namun, posisi itu tetap strategis dalam mengarahkan arah perusahaan, termasuk memastikan keberlanjutan dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Jika benar ulama duduk di kursi komisaris hanya untuk menyetujui keputusan dewan, tanpa kritik terhadap dampak sosial dan ekologis perusahaan, maka keberadaannya lebih mirip legitimasi moral bagi praktik ekonomi eksploitatif.

keterlibatan elite agama dalam perusahaan tambang menandai berlanjutnya pola koalisi antara kekuatan spiritual dan kapital dalam format baru. Dulu, zaman kolonial Belanda menggunakan “penghulu” dan tokoh adat untuk melegitimasi sistem tanam paksa. Hari ini, kapitalisme modern tidak segan mengakomodasi figur keagamaan sebagai penyangga sosial. Bedanya, kali ini rakyat bisa menggugat lewat media sosial, membuat dinamika kekuasaan tak lagi sepenuhnya satu arah.

Maka, keberanian netizen dalam melawan narasi dominan menjadi penting untuk diperhatikan. Kritik tajam terhadap ulama seperti Fahrur Rozi bukan semata bentuk ketidaksopanan, melainkan ekspresi dari krisis kepercayaan publik terhadap tokoh agama yang tidak berpihak pada nilai keadilan sosial dan ekologis. Netizen hari ini tidak cukup puas dengan fatwa atau ceramah. Mereka ingin transparansi, keberpihakan, dan integritas.
Fenomena “Ulama Investor vs Netizen Aktivis” bukan sekadar polemik personal, tetapi mencerminkan kegelisahan kolektif atas arah moral bangsa.

Baca Juga

Mengampuni

Sulit Mengampuni

22 November 2025
“Kami Ingin Kerja, Bukan Janji!” Suara Warga Barru

Kami Butuh Kerja, Bukan Janji! Warga Barru Dukung PT Conch

31 October 2025
Kredit fiktif miliaran rupiah akhirnya terbongkar.

Main Licik dengan Kredit Fiktif, Akhirnya Kejaring Hukum!

26 October 2025
Kasus Kredit Fiktif Bank Sulselbar

Kasus Kredit Fiktif Bank Sulselbar, Polda Limpahkan ke Kejati

24 October 2025
Leaderboard Puteri Anak dan Puteri Remaja Banten 2026

Apakah tokoh-tokoh agama akan tetap menjadi benteng nilai, atau justru tenggelam dalam gemerlap jabatan dan dividen? Di tengah krisis lingkungan dan konflik sumber daya yang kian masif, publik membutuhkan ulama yang berpihak, bukan yang berdalih.

Jika tidak, maka kritik seperti “pernyataan sampah dari mulut ulama” akan terus bergema, bukan karena rakyat kurang ajar, tetapi karena rakyat sudah muak. Dan mungkin, itu adalah bentuk kejujuran paling murni dari demokrasi digital hari ini.

Share342Tweet214Share60Pin77SendShare
Kirim Berita Media Wanita
Previous Post

Dalam Rangka Pengabdian Kepada Masyarakat, Mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika Tangerang (Cimone) Mengadakan kegiatan Kolaboratif Pembelajaran di SD Negeri Grogol Utara 03 Mengenai Toleransi dan Keberagaman Indonesia

Next Post

Penuh Semangat Kebersamaan, Guru MTsN 6 Bantul Kompak dalam Kegiatan Penyembelihan Hewan Kurban 1446 H

Redaksi

Redaksi

Related Posts

Mengampuni

Sulit Mengampuni

22 November 2025
“Kami Ingin Kerja, Bukan Janji!” Suara Warga Barru

Kami Butuh Kerja, Bukan Janji! Warga Barru Dukung PT Conch

31 October 2025
Kredit fiktif miliaran rupiah akhirnya terbongkar.

Main Licik dengan Kredit Fiktif, Akhirnya Kejaring Hukum!

26 October 2025
Kasus Kredit Fiktif Bank Sulselbar

Kasus Kredit Fiktif Bank Sulselbar, Polda Limpahkan ke Kejati

24 October 2025
Next Post
WhatsApp Image 2025 06 10 at 13.37.01

Penuh Semangat Kebersamaan, Guru MTsN 6 Bantul Kompak dalam Kegiatan Penyembelihan Hewan Kurban 1446 H

Nusakambangan

"Sentuhan" Langsung PK Bapas Nusakambangan Melalui Inovasi Baserpas di Lapas Karanganyar

WhatsApp Image 2025 06 10 at 12.43.54

Tujuh Guru MTsN 6 Bantul Menjadi Shohibul Qurban pada Iduladha 1446 H

1 4

Kalapas Tanjung Hadiri Serah Terima Jabatan Kepala Rutan Tanjung

WhatsApp Image 2025 06 10 at 10.58.06

POC Asam Amino: Solusi Pertanian Organik dari Mahasiswa KKN UNU Purwokerto untuk Petani Desa

Please login to join discussion
Square Media Wanita

Berita Utama

WhatsApp Image 2025 12 06 at 20.01.15 80c4f496
Berita Utama

Produktif dan Mandiri, Warga Binaan Lapas Bandanaira Rutin Rawat Tanaman Kacang Panjang

by Redaksi Lapas Bandanaira
6 December 2025
0

Banda Naira, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Bandanaira terus mengembangkan program pertanian sebagai bagian dari pembinaan kemandirian bagi...

Read moreDetails
Percepat Pemulihan Sistem Kelistrikan di Aceh: 500 Personel PLN Tiba di Lokasi Tower Terdampak

Percepat Pemulihan Sistem Kelistrikan di Aceh: 500 Personel PLN Tiba di Lokasi Banjir

6 December 2025
Michelle Liu Tampilkan Koleksi “Royal Heritage Twist” di Milan Fashion Night 2025

Michelle Liu Tampilkan Koleksi “Royal Heritage Twist” di Milan Fashion Night 2025

28 October 2025
Berita-Properti.com

Berita-Properti.com: Portal Berita Komunitas Properti dan Infrastruktur Pertama di Indonesia

28 October 2025
siaran-berita.com

Siaran-Berita.com: Portal Berita Komunitas Baru yang Sukses Menjadi Top di Google Search dan Google News

26 October 2025
Rumah Prabu Half Page

Berita Terkait

IMG 20251206 WA0020

Lapas Kelas IIB Arga Makmur Gelar Senam Bersama untuk Tingkatkan Kebugaran dan Soliditas Pegawai

7 December 2025
Memimpin rapat sebagai bagian dari kepemimpinan (Dokumen AKUB)

Pemimpin Zaman Kini: Membumi dalam Pikiran, Tangguh dalam Tindakan

7 December 2025
IMG 20251206 WA0029

Lapas Kelas IIB Arga Makmur Gelar Jalan Santai untuk Perkuat Kebersamaan dan Jiwa Raga yang Sehat

7 December 2025
WhatsApp Image 2025 12 06 at 20.01.15 80c4f496

Produktif dan Mandiri, Warga Binaan Lapas Bandanaira Rutin Rawat Tanaman Kacang Panjang

6 December 2025
rutan bengkulu

Warga Binaan Rutan Bengkulu Semarakkan Masjid At-Taubah dengan Latihan Hadroh

6 December 2025
Lapas Bengkulu, Extra Fooding, WBP Lansia, Klinik Pratama, Pembinaan, Pelayanan Kesehatan, Julianto Budhi Prasetyono, Sri Rahayu, Kelompok Rentan, Pemasyarakatan

Peduli Lansia, Lapas Kelas IIA Bengkulu Gelar Program Extra Fooding

6 December 2025
Pelataran

Pelataran.com adalah portal media berita online yang terbuka untuk umum dan menerima kontribusi tulisan dari berbagai penulis. Tulisan yang dimuat dapat berupa berita, press release, opini, maupun bentuk tulisan lainnya.

Segala konten yang dipublikasikan di Pelataran.com merupakan tanggung jawab penuh dari masing-masing penulis. Hak cipta atas isi tulisan, gambar, maupun video yang ditayangkan di situs ini sepenuhnya menjadi milik penulis atau pengunggah konten.

Follow Us

Pelataran.com

Jika Anda merasa keberatan dengan adanya tulisan, gambar, atau video yang ditampilkan di situs ini karena alasan hak cipta atau alasan lainnya, silakan hubungi tim redaksi melalui email di:

📧 redaksi@pelataran.com

Kami akan segera meninjau dan menghapus konten yang dimaksud sesuai dengan kebijakan dan pertimbangan redaksi.

Penting!

Tulisan yang tidak disertai dengan foto atau gambar atau ilustrasi tidak akan dipublikasikan dan akan langsung dihapus oleh Redaksi. Gambar harus ada hubungannya dengan tulisan ya dan bukan foto selfie penulis

Pemberitahuan!

Pelataran.com adalah portal berita komunitas yang berpusat di Jakarta dan tidak memiliki kantor perwakilan dimanapun. Tulisan atau berita yang ada merupakan kontribusi penulis lepas dari seluruh Indonesia bahkan dari seluruh dunia. Hati-Hati dengan oknum yang meng-atas-nama-kan Pelataran.com dengan mengaku sebagai wartawan, karena kami tidak memiliki wartawan dan tidak mengeluarkan kartu pengenal wartawan atau Kartu Pers atau Press ID Card.

Iklan Guest Post
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat dan Ketentuan
  • Disclaimer
  • Mengapa Tulisan Belum Ditayangkan?
  • Contact Us

© 2023 Pelataran - Pres Rilis dan Berita

No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Kirim Tulisan
    • Login
    • Account
    • Logout
  • Login
  • Sign Up

© 2023 Pelataran - Pres Rilis dan Berita