5 Desember 2025 Bengkulu – Dalam rangka memastikan situasi keamanan dan ketertiban di lingkungan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Bengkulu tetap kondusif, Kepala Rutan Bengkulu, Yulian Fernando, melaksanakan kegiatan kontrol malam di area blok hunian warga binaan, pada Kamis (4/12). Dalam giat tersebut, Karutan turut didampingi oleh Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (Ka. KPR) Ahmad Gunawan serta sejumlah petugas jaga.
Kegiatan kontrol malam menjadi salah satu langkah rutin sekaligus bentuk komitmen jajaran Rutan Bengkulu dalam menciptakan suasana pembinaan yang aman, tertib, dan penuh kedisiplinan. Pelaksanaan kontrol dilakukan dengan menyusuri setiap blok hunian satu per satu, memastikan keadaan kamar, fasilitas keamanan, serta interaksi warga binaan tetap berada dalam koridor positif.
Saat memasuki blok hunian, Kepala Rutan berdialog langsung dengan beberapa warga binaan untuk menampung aspirasi dan keluhan terkait kondisi pembinaan sehari-hari. “Kami ingin memastikan semua warga binaan tetap merasa aman, nyaman, serta merasakan pembinaan yang manusiawi. Keamanan bukan hanya soal pencegahan gangguan, tetapi bagaimana kita menciptakan iklim pembinaan yang baik,” ujar Yulian Fernando.
Selain memantau aktivitas warga binaan, tim juga melakukan pengecekan terhadap instalasi listrik, ventilasi, serta kondisi perlengkapan kamar. Tujuannya untuk mengantisipasi potensi kerawanan, termasuk bahaya kebakaran, penggunaan fasilitas secara tidak semestinya, maupun penyalahgunaan barang terlarang. Dalam pengecekan tersebut tidak ditemukan pelanggaran atau indikasi kepemilikan barang yang tidak diperbolehkan.
Ka. KPR Ahmad Gunawan menambahkan bahwa kontrol malam memiliki fungsi strategis, baik untuk aspek keamanan maupun pembinaan. “Pengamanan bukan hanya bertumpu pada teknologi dan sistem, tetapi juga pada kehadiran langsung petugas. Dengan hadir dan menyapa warga binaan, kedekatan emosional dapat terbangun sehingga potensi gesekan dapat diminimalisir,” jelasnya.
Menurutnya, kontrol malam juga menjadi wujud nyata penegakan prinsip “deteksi dini” terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban (kamtib). Hal ini selaras dengan program Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang menekankan tiga kunci pemasyarakatan, yakni deteksi dini, pemberantasan narkoba, dan membangun sinergi dengan aparat penegak hukum.
Selama kegiatan, warga binaan terlihat kooperatif dan menyambut baik kehadiran pimpinan Rutan. Sejumlah warga binaan menyampaikan bahwa kegiatan kontrol malam seperti ini menambah rasa nyaman dan menunjukkan perhatian pihak Rutan terhadap kebutuhan mereka. Mereka mengapresiasi komunikasi terbuka serta kesempatan penyampaian aspirasi secara langsung tanpa rasa khawatir.






















