Bengkulu — Suasana harmonis tampak di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bengkulu pada kegiatan senam bersama yang berlangsung Jumat pagi. Seusai rangkaian olahraga, para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) menunjukkan komitmen kedisiplinan dan kekompakan dengan bersama-sama membacakan Catur Dharma Narapidana.
Pembacaan dipimpin oleh perwakilan narapidana di hadapan seluruh peserta senam, kemudian diikuti serempak oleh ratusan WBP yang hadir. Momen ini menjadi simbol penguatan nilai-nilai pembinaan, kedisiplinan, serta penghayatan WBP terhadap empat pedoman dasar yang menjadi etika moral bagi narapidana selama menjalani masa pidana.
Kepala Lapas Kelas IIA Bengkulu, Julianto Budhi Prasetyono, melalui jajaran pembina kegiatan menyampaikan bahwa rutinitas seperti ini tidak hanya bertujuan menjaga kebugaran fisik, tetapi juga meneguhkan karakter, membangun kesadaran diri, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab antar-sesama WBP.
“Pembacaan Catur Dharma Narapidana setelah kegiatan fisik adalah bentuk refleksi nilai-nilai positif. Ini bagian dari pembinaan berkelanjutan untuk menanamkan disiplin, integritas, dan kebersamaan,” ujar salah satu petugas pembina.
Kegiatan berjalan tertib dan penuh antusiasme. Seluruh rangkaian ditutup dengan ajakan agar WBP terus mengaplikasikan nilai-nilai Catur Dharma dalam kehidupan sehari-hari di dalam Lapas sebagai bekal menuju proses reintegrasi sosial yang lebih baik.























