Mataram — Dalam rangka memperingati Hari Tani, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian (FAPERTA) Universitas Mataram (UNRAM) 2025 melalui Departemen Advokasi dan Strategis (Advokastrat) mengadakan diskusi bertajuk MADILOG (Mahasiswa Berdialog). Acara yang mengusung tema “Apakah Sektor Pertanian Hanya Harapan Palsu atau Jalan Nyata bagi Generasi Muda?” ini diadakan pada Senin, 22 September 2025, di Kedai 29 Mataram.
Diskusi ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Erwin Irawan, pendiri Morikai Indonesia, dan Herianto, Koordinator Pusat BEM SI 2024–2025. Menurut Ketua Panitia, Aizan, acara ini diharapkan menjadi langkah awal untuk diskusi-diskusi selanjutnya. Hal senada juga disampaikan Menteri Advokastrat BEM FAPERTA UNRAM, Shadiqah, yang meyakini “gerakan kecil ini akan menjadi gerakan besar.”
Dalam pemaparannya, Herianto menyoroti berbagai isu kritis dalam sektor pertanian di Indonesia. Ia memaparkan bahwa mayoritas petani di Indonesia enggan turun ke sawah. “Rata-rata petani di Indonesia tidak ada yang muda,” ujarnya. Herianto juga mengkritik kebijakan pemerintah yang dinilainya hanya bersifat seremonial dan tidak berkelanjutan. Ia mencontohkan bahwa program pemerintah cenderung hanya mengejar kepentingan jangka pendek dan tidak dikawal dengan baik di lapangan.