Contact Us
Login
Logout
Pelataran
Leaderboard Puteri Anak dan Puteri Remaja Banten 2026
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Kirim Tulisan
    • Login
    • Account
    • Logout
Pelataran
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Kirim Tulisan
    • Login
    • Account
    • Logout
No Result
View All Result
Pelataran
No Result
View All Result
Home Opini

Gunung Lewotobi Meletus: Ketika Alam Berbicara, Apakah Kita Masih Mendengarkan?

Apakah Kita Masih Mendengarkan?

yohanessoares21385 by yohanessoares21385
2 August 2025
in Opini
A A
0
illustration of Nature scene of volcano eruption

illustration of Nature scene of volcano eruption

854
SHARES
1.2k
VIEWS

Gunung Lewotobi Meletus: Ketika Alam Berbicara, Apakah Kita Masih Mendengarkan?

Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki pada Jumat malam, 1 Agustus 2025, pukul 20.48 WITA, bukan hanya sebuah peristiwa geologis biasa. Kolom abu setinggi 10 kilometer yang membumbung ke angkasa bukan sekadar fenomena visual dramatis, melainkan alarm keras dari perut bumi—bahwa manusia, dengan segala ambisi dan kelalaiannya, belum benar-benar siap hidup berdampingan dengan kekuatan alam yang maha dahsyat.

Dalam konteks Indonesia sebagai negeri di atas “Cincin Api Pasifik”, letusan Lewotobi harus dibaca sebagai narasi besar tentang ketimpangan antara pengetahuan, kebijakan, dan kesadaran publik. Gunung ini telah berstatus “Awas” (Level IV) sejak awal tahun, dengan berbagai aktivitas vulkanik yang sudah menunjukkan pola letusan. Namun, ketika letusan dahsyat benar-benar terjadi, kita lagi-lagi menyaksikan kepanikan mendadak, evakuasi terburu-buru, dan minimnya kesiapan struktural serta kultural di tingkat masyarakat akar rumput.

Mitigasi yang Gagal Mendarat di Bumi Nyata

Sebagian pihak mungkin berargumen bahwa sistem peringatan dini sudah aktif: Pos Pemantauan aktif melaporkan aktivitas vulkanik, PVMBG memperbarui status, dan pemerintah daerah mengimbau evakuasi. Namun, apakah peringatan itu sampai dan dipahami oleh masyarakat secara utuh? Apakah ada komunikasi risiko yang benar-benar membumi, atau hanya berupa spanduk dan pengumuman megafon yang tak menggugah perilaku?

Letusan tanggal 1 Agustus ini menjadi saksi bahwa mitigasi kita masih terlalu teknokratis dan belum menyentuh dimensi sosiokultural masyarakat lokal. Di banyak desa, masih ada warga yang memilih tetap tinggal di zona merah karena merasa “ini bukan yang pertama” atau “Tuhan akan melindungi kami”. Ketika keyakinan spiritual tidak dijembatani oleh pendekatan edukasi yang menghargai budaya lokal, maka peringatan menjadi sia-sia.

Baca Juga

Memimpin rapat sebagai bagian dari kepemimpinan (Dokumen AKUB)

Pemimpin Zaman Kini: Membumi dalam Pikiran, Tangguh dalam Tindakan

7 December 2025
Screenshot 47

Seni Mengatur Uang di Dompet Tipis:

4 December 2025
Bullying Kompasiana 1

Bullying dan Penurunan Kualitas Pembelajaran: Ancaman bagi Dunia Pendidikan”

4 December 2025
foto biopsi

Mood Swing Pra-menstruasi: Otak VS Hormon. Siapa yang menang?

4 December 2025

Ketimpangan Kesiapsiagaan: Siapa yang Paling Rentan?

Seperti bencana-bencana lainnya, letusan ini tidak memukul semua orang secara merata. Warga miskin di lereng gunung, para petani yang menggantungkan hidup pada lahan di zona bahaya, serta perempuan dan anak-anak di desa terpencil adalah pihak yang paling rentan. Mereka tidak hanya berisiko terkena dampak langsung letusan, tetapi juga menghadapi kerentanan struktural: tidak ada akses transportasi darurat, minimnya masker dan air bersih, serta ketergantungan pada informasi informal.

Sementara pemerintah pusat mungkin berdebat soal data seismik, ribuan orang di kaki Lewotobi hidup dalam ketidakpastian: apakah esok masih bisa bernapas tanpa abu? Apakah ternak mereka akan mati? Apakah air sumur mereka masih layak minum?

Relasi Manusia-Alam yang Telah Terputus

Letusan ini seharusnya menjadi cermin bagi kita semua, bahwa relasi manusia dengan alam telah terlalu lama dimaknai secara dominatif dan eksploitatif. Gunung dipandang sebagai lanskap, bukan makhluk hidup geologis. Kita menggusur, membangun, dan menambang tanpa mempertimbangkan napas bumi. Maka saat gunung bicara dengan abu dan gemuruh, kita panik bukan karena tidak tahu, tapi karena telah lama menolak untuk mendengarkan.

Apakah kita lupa bahwa gunung api bukan sekadar bahaya, melainkan juga guru? Ia mengajarkan bahwa keseimbangan harus dijaga, bahwa kekuatan besar tidak bisa diabaikan, dan bahwa kesombongan teknologi tidak menjamin keselamatan manusia.

Apa yang Harus Dilakukan?

Pertama, pemerintah harus meninggalkan pendekatan mitigasi satu arah. Mitigasi harus partisipatif, berbasis komunitas, dan mengintegrasikan kepercayaan lokal ke dalam sistem penanganan bencana. Kedua, kurikulum pendidikan di wilayah rawan bencana harus memasukkan pelajaran tentang kesiapsiagaan bencana sejak usia dini. Ketiga, kita perlu membangun sistem logistik dan komunikasi darurat yang inklusif, yang tidak hanya bergantung pada sinyal internet dan perangkat modern, tetapi juga dapat diakses oleh warga pedalaman dan kelompok rentan.

Kirim Berita Media Wanita

Terakhir, kita harus mengubah cara berpikir: dari melihat bencana sebagai peristiwa insidental menjadi bagian dari kehidupan yang harus dihadapi dengan kesiapan, bukan dengan ketakutan atau penyangkalan.

Penutup: Abu yang Menyisakan Pertanyaan

Abu vulkanik yang melayang dari Gunung Lewotobi pada malam 1 Agustus 2025 mungkin akan mengendap dan dibersihkan dalam waktu beberapa minggu. Namun, jejak krisis yang ditinggalkannya tidak boleh hilang begitu saja. Ia harus menjadi momentum untuk meninjau ulang arah kebijakan kebencanaan kita, memperkuat kapasitas komunitas, dan yang terpenting  mengembalikan kesadaran bahwa manusia bukan penguasa alam, melainkan bagian kecil dari siklus besar kehidupan bumi.

Ketika alam berbicara lewat letusan, pertanyaannya bukan hanya apakah kita mendengar tapi apakah kita belajar.

Share342Tweet214Share60Pin77SendShare
Leaderboard Puteri Anak dan Puteri Remaja Banten 2026
Previous Post

Meningkatkan Minat Baca Anak, Mahasiswa KKN Gelar Kegiatan Membaca Nyaring dan Cerdas Mengulas Buku di SDN 2 Ijobalit

Next Post

KKN PINTAR UNUGIRI Kelompok 37 Adakan Sosialisasi Stop Bullying di SDN Malingmati 2

yohanessoares21385

yohanessoares21385

Related Posts

Memimpin rapat sebagai bagian dari kepemimpinan (Dokumen AKUB)

Pemimpin Zaman Kini: Membumi dalam Pikiran, Tangguh dalam Tindakan

7 December 2025
Screenshot 47

Seni Mengatur Uang di Dompet Tipis:

4 December 2025
Bullying Kompasiana 1

Bullying dan Penurunan Kualitas Pembelajaran: Ancaman bagi Dunia Pendidikan”

4 December 2025
foto biopsi

Mood Swing Pra-menstruasi: Otak VS Hormon. Siapa yang menang?

4 December 2025
Next Post
Pemateri

KKN PINTAR UNUGIRI Kelompok 37 Adakan Sosialisasi Stop Bullying di SDN Malingmati 2

IMG 20250728 WA0034

Malam Pembukaan MTQ XXXIII Tingkat Kabupaten Sanggau Tahun 2025

Kue Balok

Mahasiswa KKM Kelompok 29 Dorong Ekonomi Lokal Melalui Peningkatan Nilai Jual Kue Balok

WhatsApp Image 2025 08 01 at 22.44.42

Wujud Kolaborasi Nyata, KKN USK dan Aparatur Desa Sulap Gedung Serbaguna Jadi Perpustakaan Impian

WhatsApp Image 2025 08 01 at 22.24.13

Dari Cerita hingga Proyek Es Krim, Program Literasi Kreatif KKN USK Hidupkan Suasana Belajar di MTSS Pulo Tige

Please login to join discussion
Square Media Wanita

Berita Utama

Pascabencana Banjir Agam Kembali Menyala, Sistem Kelistrikan Sumbar Pulih 100%
Berita Utama

Pascabencana Banjir Agam Kembali Menyala, Sistem Kelistrikan Sumbar Pulih 100%

by Redaksi
7 December 2025
0

Pascabencana Banjir Agam Kembali Menyala, Sistem Kelistrikan Sumbar Pulih 100% Agam, 6 Desember 2025 — PT PLN (Persero) berhasil memulihkan sistem...

Read moreDetails
WhatsApp Image 2025 12 06 at 20.01.15 80c4f496

Produktif dan Mandiri, Warga Binaan Lapas Bandanaira Rutin Rawat Tanaman Kacang Panjang

6 December 2025
Percepat Pemulihan Sistem Kelistrikan di Aceh: 500 Personel PLN Tiba di Lokasi Tower Terdampak

Percepat Pemulihan Sistem Kelistrikan di Aceh: 500 Personel PLN Tiba di Lokasi Banjir

6 December 2025
Michelle Liu Tampilkan Koleksi “Royal Heritage Twist” di Milan Fashion Night 2025

Michelle Liu Tampilkan Koleksi “Royal Heritage Twist” di Milan Fashion Night 2025

28 October 2025
Berita-Properti.com

Berita-Properti.com: Portal Berita Komunitas Properti dan Infrastruktur Pertama di Indonesia

28 October 2025
Rumah Prabu Half Page

Berita Terkait

Pascabencana Banjir Agam Kembali Menyala, Sistem Kelistrikan Sumbar Pulih 100%

Pascabencana Banjir Agam Kembali Menyala, Sistem Kelistrikan Sumbar Pulih 100%

7 December 2025
IMG 20251206 WA0020

Lapas Kelas IIB Arga Makmur Gelar Senam Bersama untuk Tingkatkan Kebugaran dan Soliditas Pegawai

7 December 2025
Memimpin rapat sebagai bagian dari kepemimpinan (Dokumen AKUB)

Pemimpin Zaman Kini: Membumi dalam Pikiran, Tangguh dalam Tindakan

7 December 2025
IMG 20251206 WA0029

Lapas Kelas IIB Arga Makmur Gelar Jalan Santai untuk Perkuat Kebersamaan dan Jiwa Raga yang Sehat

7 December 2025
WhatsApp Image 2025 12 06 at 20.01.15 80c4f496

Produktif dan Mandiri, Warga Binaan Lapas Bandanaira Rutin Rawat Tanaman Kacang Panjang

6 December 2025
rutan bengkulu

Warga Binaan Rutan Bengkulu Semarakkan Masjid At-Taubah dengan Latihan Hadroh

6 December 2025
Pelataran

Pelataran.com adalah portal media berita online yang terbuka untuk umum dan menerima kontribusi tulisan dari berbagai penulis. Tulisan yang dimuat dapat berupa berita, press release, opini, maupun bentuk tulisan lainnya.

Segala konten yang dipublikasikan di Pelataran.com merupakan tanggung jawab penuh dari masing-masing penulis. Hak cipta atas isi tulisan, gambar, maupun video yang ditayangkan di situs ini sepenuhnya menjadi milik penulis atau pengunggah konten.

Follow Us

Pelataran.com

Jika Anda merasa keberatan dengan adanya tulisan, gambar, atau video yang ditampilkan di situs ini karena alasan hak cipta atau alasan lainnya, silakan hubungi tim redaksi melalui email di:

📧 redaksi@pelataran.com

Kami akan segera meninjau dan menghapus konten yang dimaksud sesuai dengan kebijakan dan pertimbangan redaksi.

Penting!

Tulisan yang tidak disertai dengan foto atau gambar atau ilustrasi tidak akan dipublikasikan dan akan langsung dihapus oleh Redaksi. Gambar harus ada hubungannya dengan tulisan ya dan bukan foto selfie penulis

Pemberitahuan!

Pelataran.com adalah portal berita komunitas yang berpusat di Jakarta dan tidak memiliki kantor perwakilan dimanapun. Tulisan atau berita yang ada merupakan kontribusi penulis lepas dari seluruh Indonesia bahkan dari seluruh dunia. Hati-Hati dengan oknum yang meng-atas-nama-kan Pelataran.com dengan mengaku sebagai wartawan, karena kami tidak memiliki wartawan dan tidak mengeluarkan kartu pengenal wartawan atau Kartu Pers atau Press ID Card.

Iklan Guest Post
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat dan Ketentuan
  • Disclaimer
  • Mengapa Tulisan Belum Ditayangkan?
  • Contact Us

© 2023 Pelataran - Pres Rilis dan Berita

No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Kirim Tulisan
    • Login
    • Account
    • Logout
  • Login
  • Sign Up

© 2023 Pelataran - Pres Rilis dan Berita