Bogor, 26 Juli 2025 – Pada hari Sabtu yang penuh semangat, Gedung Paripurna DPRD Kabupaten Bogor menjadi tempat berkumpulnya ratusan pelajar dari berbagai pelosok tanah air. Mereka hadir dalam Gathering MPK Se-Indonesia 2025, sebuah forum nasional yang mengusung tema besar “JAYASENA – Jalin Aspirasi, Yakin Akan Satu Energi Nusantara.” Bukan sekadar seremoni atau pertemuan seremonial, kegiatan ini menjadi titik temu penting bagi para pengurus Majelis Permusyawaratan Kelas (MPK) dari berbagai sekolah menengah di Indonesia.
Selama ini, MPK kerap mengalami ketidakjelasan peran dalam sistem organisasi pelajar di sekolah. Banyak yang hanya berfungsi simbolis, tanpa pijakan hukum atau pedoman nasional yang kuat. Di sinilah Gathering ini menemukan relevansi dan urgensinya: menyatukan pemahaman, memperkuat jejaring, dan menyusun Pedoman Dasar Hukum MPK Nasional yang bisa dijadikan acuan bersama di tingkat satuan pendidikan.
Kegiatan berlangsung dari pagi hingga sore hari, dibuka secara resmi oleh panitia dan tokoh pendidikan daerah, serta dihadiri oleh perwakilan dari Forum MPK Nasional dan Komunitas MPK Kabupaten Bogor. Nuansa acara terasa formal namun tidak kaku, sebab selain sidang pleno dan sesi diskusi, para peserta juga terlibat dalam pelatihan advokasi kebijakan sekolah, berbagi praktik baik, dan menjalin komunikasi lintas daerah.
Setiap bagian acara dirancang tidak hanya untuk menyampaikan informasi, tetapi juga memberi ruang bagi pelajar untuk aktif berdiskusi, menyampaikan pandangan, bahkan menyusun rumusan pasal demi pasal yang akan membentuk dasar hukum MPK secara nasional. Sidang berlangsung demokratis, dipimpin oleh presidium terpilih, dan menghasilkan dokumen resmi sebagai wujud kesepakatan kolektif.
Di penghujung kegiatan, suasana menjadi reflektif. Muhammad Gilang Ardiansyah, Pembimbing Komunitas MPK Kabupaten Bogor, menyampaikan pesan penutup yang kuat dan emosional:
“Dari ujung barat hingga timur negeri ini, dari ruang-ruang kelas yang kadang tak sempurna, dari sekolah-sekolah yang berdiri di tengah kota sampai yang berdiri tegak di pinggir desa, kami bersatu. Tak kenal siapa, tak peduli dari mana, yang kami tahu: kita semua punya mimpi yang sama. Maka, lahirlah satu tekad bersama – Majelis Permusyawaratan Kelas.”
Kalimat itu bukan hanya penutup acara, tapi semacam pernyataan lahirnya semangat baru. Gathering MPK Se-Indonesia 2025 bukanlah titik akhir, melainkan langkah awal dari gerakan kolektif pelajar Indonesia untuk memperjuangkan sistem pendidikan yang lebih adil, terbuka, dan berorientasi pada aspirasi siswa.
Dari Bogor, suara pelajar menggema. Tidak hanya terdengar, tapi mulai didengar.






















