Contact Us
Login
Logout
Pelataran
Leaderboard apa apa
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Kirim Tulisan
    • Login
    • Account
    • Logout
Pelataran
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Kirim Tulisan
    • Login
    • Account
    • Logout
No Result
View All Result
Pelataran
No Result
View All Result
Home Opini

82 Juta Porsi dan Segunung Tantangan: Bisakah MBG Benar-Benar Jadi Warisan Gizi Bangsa

Redaksi Suara Muda by Redaksi Suara Muda
26 October 2025
in Opini
A A
0
images 52
854
SHARES
1.2k
VIEWS

Pelataran ID, Jakarta, (25/10/2025) – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto lahir dengan misi mulia: memastikan setiap anak Indonesia memperoleh asupan gizi yang layak tanpa terkendala kemampuan ekonomi. Di tengah gempita janji menuju Indonesia Emas 2045, MBG disebut sebagai investasi besar negara untuk membangun manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif.

Namun, seperti banyak kebijakan ambisius lain, program ini masih dihadapkan pada pertanyaan klasik: apakah niat besar itu diikuti kesiapan yang besar pula?

Menurut pakar kebijakan publik Trubus Rahardiansah, MBG adalah bentuk keberpihakan nyata negara terhadap keadilan sosial, terutama bagi keluarga berpenghasilan rendah. “Negara hadir bukan sekadar dengan bantuan tunai, tapi dengan gizi itu level keberpihakan yang lebih tinggi,” jelasnya.

Namun, ia juga menekankan bahwa keberpihakan tanpa tata kelola hanya akan menghasilkan ketimpangan baru: anak-anak mungkin kenyang, tapi belum tentu bergizi.

Konsep MBG sebenarnya sejalan dengan kebijakan di beberapa negara maju seperti Brasil, Jepang, Korea Selatan, dan Finlandia, yang menjadikan penyediaan makanan bergizi sebagai bagian integral dari sistem pendidikan. Bahkan, hubungan bilateral dengan Brasil menguat setelah Presiden mereka berkunjung ke Indonesia untuk mempelajari sistem dapur MBG sebagai referensi kebijakan pangan.

Sayangnya, di dalam negeri, sejumlah catatan kritis masih membayangi dari persoalan logistik, standar kualitas makanan, hingga kesiapan lembaga pelaksana.

Leaderboard Puteri Anak dan Puteri Remaja Banten 2026

Badan Gizi Nasional (BGN), yang baru dibentuk untuk menjadi motor utama pelaksanaan MBG, menghadapi tantangan berat sejak hari pertama. Lembaga ini harus memastikan ratusan dapur di seluruh daerah beroperasi sesuai standar gizi dan higienitas sebuah pekerjaan besar untuk institusi yang masih dalam tahap konsolidasi.

Baca Juga

images 31

Demam Literasi Keuangan di Era Viral: Saatnya Mengelola Uang dengan Kepala Dingin

14 November 2025
ketua PBNU

PBNU dan Santri Lirboyo Geram, Tayangan Trans7 Dinilai Melecehkan Marwah Pesantren, Trans7 Minta Maaf dan Akui Lalai

15 October 2025
M. Imam Muddin | Mahasiswa Ilmu Tasawuf & Psikoterapi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Peneliti hubungan antara spiritualitas Islam, psikologi, dan keseimbangan jiwa

“Dari Crypto ke Saham Halal: Cara Fikih dan Psikologi Menenangkan Cemas Finansial”

7 October 2025
soft living

Lelah Diburu Ambisi? Soft Living, Cara Gen Z Melawan Hustle Culture

6 August 2025

Pemahaman masyarakat terhadap struktur, mekanisme kerja, dan koordinasi antarinstansi BGN juga belum merata. Edukasi publik masih menjadi pekerjaan rumah besar. Tanpa edukasi yang kuat, kepercayaan publik akan mudah goyah, terutama ketika muncul kabar makanan yang basi, kemasan rusak, atau distribusi terlambat.

Sebagaimana dikatakan Trubus, “transparansi bukan hanya soal laporan keuangan, tapi soal bagaimana rakyat memahami apa yang mereka makan dan siapa yang bertanggung jawab di baliknya.”

Pelaksanaan MBG sangat bergantung pada Pemerintah Daerah (Pemda). Mereka yang paling memahami medan dan masyarakat  dari akses jalan, karakter sosial-ekonomi, hingga tantangan distribusi di wilayah terpencil. Namun, di beberapa daerah, peran Pemda masih sebatas administratif: mengirim laporan, menandatangani dokumen, lalu menunggu instruksi pusat.

Padahal, fungsi pengawasan dan pembinaan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) seharusnya menjadi jantung program. Dari proses pengemasan hingga pengantaran, Pemda punya peran strategis untuk memastikan kualitas makanan tetap terjaga. “Kalau nasi tiba dalam kondisi dingin atau lauknya basi, itu bukan sekadar masalah teknis, tapi kegagalan koordinasi,” ujar Trubus memberi catatan.

Hal yang paling krusial dalam program MBG adalah menjaga kualitas dan keamanan makanan. Di sejumlah daerah, muncul laporan tentang menu yang kurang higienis atau disimpan terlalu lama sebelum dibagikan. Di sinilah pentingnya melibatkan ahli gizi di setiap dapur agar menu yang disajikan sesuai kebutuhan anak-anak, bukan sekadar memenuhi target produksi.

Idealnya, setiap dapur hanya melayani maksimal 2.000 porsi per hari agar kualitas terjaga, sementara pelatihan berkala bagi juru masak menjadi keharusan, bukan pilihan.

Pemerintah juga diharapkan lebih tegas dalam penegakan standar. Dapur yang tidak memenuhi kriteria higienis dan keamanan pangan semestinya ditutup sementara hingga memenuhi standar. Sebab dalam konteks program sebesar MBG, kesalahan kecil bisa berdampak besar: satu dapur lalai, seribu anak bisa sakit.

Partisipasi publik menjadi elemen penting keberhasilan MBG. Kepala sekolah, guru, dan komite sekolah seharusnya turut melakukan pengecekan harian terhadap makanan yang dibagikan.

Masyarakat juga dapat dilibatkan dalam proses produksi dan distribusi agar timbul rasa memiliki serta transparansi yang nyata, bukan formalitas. “Kalau publik ikut mengawasi, program ini tidak hanya berjalan, tapi dipercaya,” ungkap Trubus.

Selain itu, proses sertifikasi Kelayakan Higienis, Legal, dan Standar (KHLS) serta sertifikasi halal perlu dipermudah. Banyak dapur di tingkat lokal menghadapi kesulitan biaya dalam mengurus sertifikasi, padahal mereka beroperasi dengan niat tulus untuk melayani anak-anak. Di titik ini, kebijakan seharusnya hadir bukan untuk mempersulit, melainkan memampukan.

Dengan target 82 juta penerima manfaat, MBG membutuhkan sistem digital yang kuat dan transparan.

Pemantauan berbasis data real-time akan membantu memastikan kualitas makanan, mencegah keterlambatan distribusi, serta meminimalisir penyimpangan. Namun, digitalisasi tak akan berarti jika birokrasi masih berpikir manual. Data hanya akan menjadi angka tanpa makna jika tidak diikuti disiplin dan integritas di lapangan.

Program MBG sejatinya adalah investasi jangka panjang untuk mencetak generasi yang kuat bukan sekadar program populis yang menggugah headline. Namun, seperti diingatkan banyak pengamat, keberhasilan program ini tidak ditentukan oleh jumlah porsi yang dibagikan, melainkan oleh konsistensi, kejujuran, dan integritas dalam pelaksanaan.

Di sinilah ujian sebenarnya: apakah negara benar-benar sedang memberi gizi untuk rakyatnya, atau sekadar memberi makan agar terlihat peduli?

Tags: Makan Bergizi GratisMBG
Share342Tweet214Share60Pin77SendShare
Banner Publikasi Press Release Gratis
Previous Post

ADM Kamtib Lapas Bengkulu Perbarui Banner Tata Tertib di Setiap Blok Hunian

Next Post

Menginspirasi Kreativitas Generasi Muda Menuju Masa Depan Berkelanjutan: PT Panasonic Gobel Indonesia Bangga Berpartisipasi dalam KWN Global Summit 2025

Redaksi Suara Muda

Redaksi Suara Muda

Related Posts

images 31

Demam Literasi Keuangan di Era Viral: Saatnya Mengelola Uang dengan Kepala Dingin

14 November 2025
ketua PBNU

PBNU dan Santri Lirboyo Geram, Tayangan Trans7 Dinilai Melecehkan Marwah Pesantren, Trans7 Minta Maaf dan Akui Lalai

15 October 2025
M. Imam Muddin | Mahasiswa Ilmu Tasawuf & Psikoterapi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Peneliti hubungan antara spiritualitas Islam, psikologi, dan keseimbangan jiwa

“Dari Crypto ke Saham Halal: Cara Fikih dan Psikologi Menenangkan Cemas Finansial”

7 October 2025
soft living

Lelah Diburu Ambisi? Soft Living, Cara Gen Z Melawan Hustle Culture

6 August 2025
Next Post
KWN Global Summit 2025

Menginspirasi Kreativitas Generasi Muda Menuju Masa Depan Berkelanjutan: PT Panasonic Gobel Indonesia Bangga Berpartisipasi dalam KWN Global Summit 2025

Polisi Barru Gencar Patroli Malam

Polisi Barru Keliling Kota, Pastikan Warga Bisa Istirahat Tenang

Samesta Alonia Kemayoran

Perumnas Buka Kesempatan Kerja Sama Strategis Pengembangan Samesta Alonia Kemayoran

siaran-berita.com

Siaran-Berita.com: Portal Berita Komunitas Baru yang Sukses Menjadi Top di Google Search dan Google News

Suasana Haru dan Guyub Warnai Turun Sawah di Barru

Sinergi Polri-Petani Warnai Tradisi Turun Sawah di Barru

Please login to join discussion
Square Media Wanita

Berita Utama

Michelle Liu Tampilkan Koleksi “Royal Heritage Twist” di Milan Fashion Night 2025
Berita Utama

Michelle Liu Tampilkan Koleksi “Royal Heritage Twist” di Milan Fashion Night 2025

by Redaksi
28 October 2025
0

Michelle Liu Tampilkan Koleksi “Royal Heritage Twist” di Milan Fashion Night 2025 Jakarta — Kilau budaya Indonesia kembali menembus panggung...

Read moreDetails
Berita-Properti.com

Berita-Properti.com: Portal Berita Komunitas Properti dan Infrastruktur Pertama di Indonesia

28 October 2025
siaran-berita.com

Siaran-Berita.com: Portal Berita Komunitas Baru yang Sukses Menjadi Top di Google Search dan Google News

26 October 2025
3657IMG 20251020 WA0042 1

1,4 Miliar Porsi MBG Dibagikan, Pemerintah Siapkan Generasi Muda yang Sehat dan Kuat

22 October 2025
puteri anak dan remaja banten 2025

Keren! 9 Puteri Anak dan Puteri Banten Siap Harumkan Daerah di Tingkat Nasional

21 October 2025
Rumah Prabu Half Page

Berita Terkait

Lapas Bengkulu, BASARNAS Bengkulu, Kesiapsiagaan Bencana, Simulasi Bencana, Mitigasi Bencana, Pengamanan Lapas, KPLP, Evakuasi Darurat

Lapas Bengkulu Tingkatkan Kesiapan Darurat Bersama BASARNAS Bengkulu

14 November 2025
Lapas Bengkulu, Bapas Bengkulu, Tenis Bersama, Sinergi UPT Pemasyarakatan, Pembinaan Pegawai, Kemen Imipas, Kebugaran Pegawai, Olahraga Lapas, Kolaborasi Lapas Bapas

Olahraga Tenis Jadi Sarana Bangun Kekompakan Antar UPT Pemasyarakatan

14 November 2025
Rutan Bengkulu

Rutan Bengkulu Beri Ruang Penelitian untuk Mahasiswa Hukum Universitas Bengkulu

14 November 2025
Rutan Bengkulu

Rutan Bengkulu Dorong Warga Binaan Belajar Mengaji Guna Perkuat Iman dan Taqwa

14 November 2025
Rutan Bengkulu

WBP Buddha Beri Apresiasi terhadap Layanan Keagamaan yang Dihadirkkan Rutan Bengkulu

14 November 2025
WhatsApp Image 2025 11 14 at 09.43.49

Ka.KPR Bengkulu Lakukan Kontrol Malam di Blok Hunian

14 November 2025
Pelataran

Siaran-Berita.com adalah portal media berita online yang terbuka untuk umum dan menerima kontribusi tulisan dari berbagai penulis. Tulisan yang dimuat dapat berupa berita, press release, opini, maupun bentuk tulisan lainnya.

Segala konten yang dipublikasikan di Siaran-Berita.com merupakan tanggung jawab penuh dari masing-masing penulis. Hak cipta atas isi tulisan, gambar, maupun video yang ditayangkan di situs ini sepenuhnya menjadi milik penulis atau pengunggah konten.

Follow Us

  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat dan Ketentuan
  • Disclaimer
  • Mengapa Tulisan Belum Ditayangkan?
  • Contact Us

© 2023 Pelataran - Pres Rilis dan Berita

No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Kirim Tulisan
    • Login
    • Account
    • Logout
  • Login
  • Sign Up

© 2023 Pelataran - Pres Rilis dan Berita